Jakarta (ANTARA) - Penggunaan kendaraan berjenis metik di Indonesia memang sangat digemari, berbagai keunggulan yang ditawarkan dari jenis kendaraan ini juga beragam dan alasan utama merebaknya kendaraan ini adalah karena mudah dan nyaman saat digunakan.

Tidak hanya itu saja, perawatan kendaraan ini juga dirasa tidak begitu sulit dan memakan banyak biaya. Untuk keberlangsungan kendaraan tetap optimal dan nyaman saat digunakan perlu memperhatikan tiga komponen utama seperti V-belt, roller dan juga kampas kopling.

Suzuki dalam resminya, pada Rabu membagikan tiga tips menjaga dan merawat tiga komponen tersebut agar kendaraan selalu optimal saat digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

V-belt
V-belt sendiri merupakan komponen penting dalam sistem penggerak pada roda motor. Komponen ini tidak hanya ada di dalam motor metik, melainkan juga terdapat pada jenis motor dengan transmisi manual.

Baca juga: Cermati penggunaan "roofbox" pada kendaraan saat perjalanan liburan

Baca juga: Perlindungan ekstra butuh dilakukan untuk kendaraan di negara tropis


Pada kedua jenis transmisi tersebut, V-belt memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bagian penghubung di antara puller bagian belakang dan pulley di bagian depan.

Karena sangat berguna pada pergerakan motor, komponen motor metik ini memiliki masa pakai sehingga perlu dilakukan penggantian jika sudah rusak.

Jika merujuk pada standar yang dikeluarkan oleh pabrikan, rata-rata masa pakai V-belt ini adalah 20 sampai 30 ribu kilometer.

Namun, masa pakai tersebut juga dapat dipengaruhi oleh cara pemakaian dari motor tersebut. Bisa jadi, penggantian perlu dilakukan lebih awal, sebelum motor mencapai jarak 20 ribu kilometer.

Kendaraan yang memiliki tanda-tanda harus mengganti komponen V-belt lebih awal adalah merasakan tarikan yang tidak seperti pada umumnya, atau tarikan yang semakin lemah.

Menunda perbaikan pada sebuah komponen motor, dapat memberikan risiko yang lebih parah untuk kondisi motor. Dampaknya, pengeluaran untuk perbaikan motor bisa jadi semakin banyak.

Roller
Komponen yang memiliki visual bulat kecil ini memiliki fungsi untuk menggerakkan pulley di bagian depan. Dengan adanya roller, maka belt dapat bergerak naik dan turun pada saat mesin motor menyala.

Ketika bentuk dari roller sudah mulai berubah karena berbagai dampak pemakaian, maka fungsinya pun tidak berjalan dengan optimal ketika pengguna mengendarai motor kesayangannya.

Kampas Kopling
komponen yang juga sama pentingnya untuk stamina kendaraan adalah kampas kopling, fungsi dari komponen itu adalah untuk menjadi penghubung antara mesin kendaraan dan sistem transmisinya.

Kebiasaan buruk yang sering ditemukan oleh para pengendara metik adalah menggunakan rem dan gas secara bersamaan tanpa mereka sadari. Hal tersebut dapat memicu komponen kampas kopling menjadi semakin cepat rusak.

“Dengan memainkan rem dan gas dalam satu waktu, maka dapat menyebabkan terjadinya gesekan yang tidak wajar. Selanjutnya, mangkok kampas kopling pada motor Anda dapat menjadi lebih panas dari kondisi normalnya,” tulis Suzuki dalam laman resminya.

Gesekan yang terus menerus itu juga memberikan dampak kampas semakin cepat aus. Pada kondisi tertentu, bahkan bisa membuat kampas motor menjadi terbakar.

Jika kampas sudah aus, maka pemakaian motor metik akan menjadi kurang nyaman. Mesin motor bisa jadi mengeluarkan suara bising yang mengganggu, serta kemudi jalannya menjadi tidak stabil.

Baca juga: Rawat mesin kendaraan bermotor bisa menekan emisi gas buang

Baca juga: Wincos beri diskon 15 persen di September melalui aplikasi Wincos-ina

Baca juga: Cara akali usia ban agar bisa dipakai lebih lama

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023