Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menaruh perhatian besar terhadap pengembangan kendaraan rendah emisi yang ramah lingkungan di Indonesia dan sudah memperkenalkan beberapa model mobil listrik hingga yang berbahan bakar etanol.

“Tidak hanya BEV (Battery Electric Vehicle), tetapi kami juga memperkenalkan ‘Hybrid Electric Vehicle’ dan di GIIAS kemarin kami juga memperkenalkan 100 persen kendaraan bermotor dengan bahan bakar bioetanol,” kata Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto dalam acara “Indonesia Sustainability Forum” di Jakarta, Kamis.

Nandi menegaskan, Toyota menaruh perhatian terhadap industri otomotif berbasis ramah lingkungan. Di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 kemarin, Toyota juga memamerkan mobil berbahan bakar bioetanol untuk seri Fortuner E100.

Baca juga: Toyota bukukan 5.796 SPK di GIIAS 2023, dipimpin Avanza dan Veloz

Menurut Nandi, energi terbarukan untuk kendaraan bermotor sangat diperlukan untuk menggantikan sumber daya fosil yang selama ini masih digunakan masyarakat, khususnya di Indonesia.

Oleh karena itu, Toyota berinovasi dengan memproduksi ragam jenis kendaraan bermotor listrik dan bahan bakar terbarukan lainnya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

“Sejak kami memperkenalkan Innova Hybrid tahun lalu, kami siap memproduksi hampir 20 ribu unit Innova Hybrid. Selanjutnya, kami juga siap memproduksi kendaraan hybrid dengan model lainnya,” kata pria kelahiran Surakarta tahun 1967 tersebut.

Sebagai informasi, Toyota Indonesia telah mengeluarkan setidaknya tiga jenis kendaraan bermotor dengan tiga sumber daya terbarukan, yakni HEV (Hybrid Electric Vehicle), BEV (Battery Electric Vehicle), dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Baca juga: Bali segera uji coba ekosistem angkutan umum listrik khusus di Ubud

HEV merupakan kendaraan yang menggunakan tenaga dari dua sumber energi, yakni bahan bakar dan baterai dengan teknologi self-charging, sehingga dapat dibawa berkendara lebih jauh dan ramah lingkungan.

Untuk HEV, terdapat tiga model utama kendaraan yang dihadirkan, yakni MPV, sedan, dan SUV. Selain itu, ada BEV atau mobil listrik murni yang sepenuhnya mengandalkan tenaga baterai untuk bergerak dan pengisian daya dilakukan melalui external charger. Untuk seri tersebut, sejauh ini baru tersedia model SUV yang sudah menggunakan teknologi BEV.

Terakhir, ada PHEV atau teknologi hybrid yang dikembangkan dengan opsi tambahan pengisian daya plug-in, sehingga kendaraan dapat melaju menggunakan baterai penuh dan beralih ke mode HEV saat dibutuhkan. Seri PHEV saat ini tersedia dalam model sedan dan SUV.

“Dengan peluncuran Innova, kami dapat menurunkan emisi karbon hingga 50 persen,” kata Nandi.

Oleh karena itu, kata Nandi, Toyota menerapkan standar emisi untuk memproduksi kendaraan bermotor mereka. Hal tersebut sejalan dengan pentingnya standar emisi bagi semua orang, terutama di era perubahan iklim seperti saat ini untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Toyota kerahkan 79 unit bZ4X untuk KTT ASEAN 2023

Baca juga: Toyota adakan uji emisi gratis di bengkel resmi Jakarta

Baca juga: Toyota ungkap 70 persen pasar meminta mobil hybrid
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023