Seperti dilaporkan AFP, dalam Seoul Motor Show yang berlangsung 10 hari tersebut ada sembilan model yang baru pertama kali diperkenalkan.
Hyundai Motor memperkenalkan Tucson SUV dengan teknologi hydro fuel-cell. Kendaraan itu mulai diproduksi pada Februari di pabrik di Ulsan.
Tucson SUV hydro fuel-cell menggunakan listrik dari hidrogen dan oksigen di udara. Hyundai mengklaim kendaraan ini punya daya tempuh yang lebih jauh dibandingkan kendaraan listrik teknologi baterai.
"Kami sudah mencapai langkah untuk produksi komersial dari kendaraan teknologi fuel-cell hidrogen, kami yang pertama di dunia dan mendahului Jerman, Jepang dan Amerika Serikat," kata bos Hyundai Motor Kim Choong-Ho.
Huyndai berencana menjual 1.000 unit kendaraan itu hingga 2015. Mereka juga mengatakan para saingan seperti Honda dan Toyota setidaknya perlu dua tahun untuk mengembangkan kendaraan sejenis.
Infinity, merek mewah dari Nissan, menjagokan sedan listrik LE Concept yang bisa "cas" baterai secara nirkabel.
General Motors memperkenalkan Chevrolet Spark listrik yang mulai diproduksi massal awal bulan Maret di pabrik mereka di Changwon.
Baterai 20-kWh lithium-ion Spark cuma perlu "cas" selama 20 menit untuk mencapai isi 80 persen.
Di sisi lain, pengembangan kendaraan listrik oleh berbagai merek masih mengalami berbagai kendala.
"Kendaraan hybrid sudah memantapkan keberadaan mereka, tapi kendaraan listrik masih jauh dari hal tersebut," kata Kim Pil-Su, ahli otomotif di Daelim University, dalam seminar pada pameran kendaraan itu.
Kendala tersebut antara lain kurangnya infrastruktur seperti stasiun pengisian, harga mobil listrik yang masih mahal, dan iklan yang keliru.
"Kendaraan listrik akan lebih menarik jika diperkenalkan sebagai mobil kedua yang tujuannya dipakai untuk jarak dekat, jadi tidak sebagai pengganti kendaraan yang menggunakan BBM," kata Kim.
(A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Copyright © ANTARA 2013