Jakarta (ANTARA) - Wuling Indonesia genap enam tahun berkiprah di dunia otomotif Indonesia sejak pertama kali mendirikan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, pada Juli 2017, yang ditandai hadirnya 150 jaringan penjualan untuk enam model kendaraan yang dibekali teknologi terbaru di kelasnya, termasuk mobil listrik populer Air ev.

Perjalanan Wuling dimulai dari perkenalan kendaraan seri Confero, Cortez, Formo, Almaz, Alvez kemudian mobil listrik Air ev yang langsung mendapatkan sambutan meriah dari pasar Indonesia. Secara total, Wuling selama enam tahun telah melayani 112.000 konsumen yang tersebar dari 150 diler.

Brand and Marketing Director Wuling Motors, Dian Asmahani menjelaskan bahwa inovasi dan teknologi merupakan kunci utama bagi Wuling untuk merangkul konsumen Indonesia.

“Inovasi telah menjadi pilar utama dari Wuling dalam menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Langkah demi langkah kami lalui dengan semangat berinovasi untuk selalu memberikan yang terbaik bagi negeri," kata Dian dikutip dari siaran resmi, Selasa.

Baca juga: Wuling Bingo EV terjual 18.015 unit di bulan Mei

Hadirnya Wuling dengan sepaket teknologi terkini memang menjadi kejutan dalam perjalanan enam tahun pertama mereka di Indonesia. Contohnya adalah penggunaan teknologi perintah suara berbahasa Indonesia (Wuling Indonesian Command/WIND) yang bisa dinikmati pengguna New Cortez, seri Almaz, dan Air ev.

Model-model tersebut juga dibekali Wuling Remote Control App yang memampukan pengguna mengoperasikan beragam fitur kendaraan dari jarak jauh melalui aplikasi MyWuling+. Sedangkan Almaz RS dan Almaz Hybrid mendapatkan teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang merupakan fitur keselamatan modern dan premium.

Selain fokus mengenalkan produk kepada masyarakat, pabrikan berlogo lima berlian itu terlibat dalam program perintah, misalnya dengan mengirimkan Air ev sebagai Official Car Partner dalam KTT G20 2022 dan KTT ASEAN 2023 yang berlangsung di Labuan Bajo.

Upaya Wuling tersebut berbanding lurus dengan penjualan Air ev yang mencapai 10 ribu unit hanya dalam satu tahun, yang sekaligus mendukung program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang diusung pemerintah.

"Di usia yang bertambah ini, kami akan terus hadir dengan inovasi tanpa akhir untuk menghadirkan solusi mobilitas yang modern bagi masyarakat untuk menuju kehidupan yang lebih baik serta membawa warna baru di industri otomotif Indonesia yang kini sedang dalam masa transisi ke elektrifikasi,” ujar Dian Asmahani.

Air ev di pasar global
Tampilan Wuling Air eV yang sudah dimodifikasi, ANTARA/HO-Wuling Motors/am. (ANTARA/HO-Wuling Motors)


Tidak hanya laris manis di pasar dalam nusantara, perusahaan induk SAIC-GM-Wuling (SGMW) juga mencatatkan penjualan yang kuat sepanjang tahun 2022, berdasarkan laporan kantor berita Xinhua.

Perusahaan menyatakan bahwa penjualan mobil mereka mencapai 1,6 juta unit pada tahun lalu, dengan jumlah penjualan Wuling Air ev (Mini ev) sebanyak 600 ribu unit.

Jika dilihat dari tren penjualan, mobil energi terbarukan (NEV) mengalami pertumbuhan permintaan sebesar 33 persen, yang menyokong kenaikan penjualan perusahaan pada periode tersebut.

Selain itu, mobil listrik berdimensi mungil itu mampu menduduki peringkat pertama dalam hal penjualan di pasar NEV di China selama 28 bulan berturut-turut.

Untuk kinerja ekspor, SGMW mengalami peningkatan 33 persen secara year-on year menjadi 193.579 unit, dan tercatat mendapatkan peningkatan penjualan dalam tujuh tahun berturut-turut.

Baca juga: Enam tahun berkiprah di Indonesia, Wuling terus perkuat inovasinya

Baca juga: Catatan positif Wuling Air ev selama satu tahun meluncur di Indonesia

Baca juga: Wuling Air Ev raih penghargaan Green Product of The Year di SME 2023
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023