Jakarta (ANTARA) - Byton, startup mobil listrik China yang mengungkapkan kendaraan produksi pertamanya pada tahun 2019, telah mengajukan kepailitan di negara asalnya, menurut laporan dari Pandaily.

Dua perusahaan yang terkait dengan Byton, yaitu Nanjing Zhixing New Energy Vehicle Technology Development Co., Ltd. dan Nanjing Zhixing Electric Vehicle Co., Ltd., keduanya mengajukan kasus kepailitan bulan lalu, langkah itu menghancurkan harapan untuk kendaraan tunggal perusahaan yakni SUV M-Byte untuk mencapai status produksi massal.

Masalah perusahaan ini dimulai pada tahun 2019, pada saat SUV listrik pertama ini diungkapkan sebagai produk jadi dalam acara Frankfurt Motor Show di Jerman.

Pada saat itu, putaran pendanaan yang dipimpin oleh kelompok otomotif China, FAW, gagal, diikuti oleh perubahan manajemen, dan beberapa bulan kemudian, Foxconn menghentikan investasinya.

Pihak pendukung lainnya, yaitu cabang investasi pemerintah Nanjing, juga menarik pendanaannya tidak lama setelah itu.

Baca juga: All-Electric Byton M-Byte telah mencapai tahap pra-produksi

Selain itu, pada tahun 2021, unit bisnis utamanya, Nanjing Zhixing New Energy Vehicle Technology Development, dipaksa oleh kreditur untuk memulai prosedur kepailitan di pengadilan.

Proses pra-produksi M-Byte dimulai pada Oktober 2019 di fasilitas manufaktur baru perusahaan di Nanjing, China, dengan perusahaan dilaporkan menerima lebih dari 50.000 pemesanan untuk kendaraan nol emisi tersebut.

Namun, masalah keuangan dan kelangkaan akibat pandemi COVID-19 membuat perusahaan menghentikan sementara proses manufaktur dan kemudian melanjutkannya kembali pada April 2021.

Byton berencana menjadi merek global, dengan pengiriman pertama dijadwalkan dimulai di China pada pertengahan tahun 2020, diikuti oleh Eropa dan Amerika Utara.

Baca juga: Byton galang 500 juta dolar AS danai pertumbuhan mobil listrik

Bahkan perusahaan ini telah mendapatkan lisensi dealer dan distributor di California, tetapi mobil pelanggan tidak pernah dikirimkan.

Byton M-Byte menampilkan layar 48 inci yang dipasang di atas dashboard, ditambah dengan layar tambahan yang dipasang pada dasar setir.

Pilihan penggerak roda belakang dan penggerak semua roda ditawarkan, serta dua varian baterai. Baterai standar berkapasitas 72 kilowatt-jam (dapat digunakan), yang diklaim oleh Byton dapat menawarkan jangkauan berkendara sejauh 250 mil.

Sementara paket opsional 95 kWh (kapasitas yang dapat digunakan juga) mampu menawarkan jangkauan berkendara sejauh 323 mil. Demikian disiarkan Inside Evs, Selasa (11/7).

Baca juga: Byton andalkan SUV listrik di LA Auto Show
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023