Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memiliki pandangan yang cerah untuk tren pembiayaan di Indonesia pada tahun ini, yang dikaitkan dengan dua faktor positif selepas adanya pembebasan aktivitas luar ruangan di Indonesia.

"Kalau kita lihat, pada akhirnya yang menentukan orang membeli itu ada dua faktor ya. Satu daya beli dan kedua itu percaya diri atau merasa memiliki masa depan yang cerah. Sehingga mereka akan memutuskan untuk beli baik secara tunai maupun dengan kredit," kata Pengurus dari APPI untuk PerKepatuhan, Manajemen Risiko dan Pembiayaan Syariah, Dewa Made Susila di Jakarta, Selasa.

Pelonggaran kegiatan luar ruangan memiliki dampak yang cukup positif untuk perekonomian Indonesia. Dengan pulihnya perekonomian masyarakat, tingkat pembelanjaan masyarakat juga ikut meningkat.

Baca juga: PT PII: Potensi dan peluang kerja sama pembiayaan hijau RI besar

Menurut dia, perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan PDB domestik yang mencapai 5,03 persen di kuartal I-2023 serta tingkat inflasi menunjukkan tren menurun pada Maret 2023 di level 4,97 persen dari 5,51 persen,

Dengan begitu, tren pembiayaan di kuartal pertama tahun 2023 meningkat hingga 13-14 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang masih terdapat berbagai gejolak di industri.

"Diperkirakan tumbuh mungkin di angka 13-14 persen," ucap dia.

Pada tahun lalu, menurut dia masih terdapat tantangan bagi para pelaku industri otomotif yang menghambat proses penjualan, yakni krisis chip semikonduktor. Tidak hanya Indonesia, industri global juga terdampak dengan adanya kasus tersebut.

Baca juga: MUF yakin industri pembiayaan otomotif bertumbuh pada 2023

"Karena kan pada awal tahun lalu itu ada hambatan supply ya, jadi banyak yang terhambat," jelas dia.

Dengan berbagai perbaikan yang terjadi di 2023, Dewa Made Susila meyakini tren pembiayaan akan terus berangsur membaik dan melampaui tahun-tahun sebelumnya yang hanya mencapai 10-11 persen.

"Kalau tahun ini, gangguan itu mulai berkurang. Sehingga, momentum positif akan terjadi dan kami yakin lebih tinggi dari tahun lalu kalau kita bicara outstanding pinjaman ya," kata dia menutup penjelasannya.

Baca juga: BSI genjot bisnis retail melalui pembiayaan otomotif
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023