Beijing, China (ANTARA) - China berencana membangun jalur pipa hidrogen sepanjang lebih dari 400 km untuk menyalurkan bahan bakar bersih secara lebih efektif dari wilayah barat yang kaya sumber daya ke daerah-daerah di bagian timur yang mengonsumsi banyak energi.

Proyek yang dirancang untuk menyalurkan hidrogen dari Ulanqab di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, ke Beijing tersebut akan menjadi jalur pipa hidrogen jarak jauh transregional pertama di negara itu, kata Ma Yongsheng, kepala Sinopec, perusahaan penyulingan minyak terbesar China sekaligus operator jalur pipa itu.

Jalur pipa tersebut pada tahap pertama akan mampu menangani sekitar 100.000 ton hidrogen setiap tahun dan memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas sebesar 500.000 ton dalam jangka panjang.

Setelah beroperasi, pasokan dari Mongolia Dalam tersebut akan menggantikan produksi hidrogen saat ini dari bahan bakar fosil di kawasan Beijing-Tianjin-Hebei, memainkan peran pionir dalam transmisi hidrogen transregional, dan membantu mendorong peningkatan energi negara itu, kata Ma.

Proyek tersebut telah dimasukkan dalam rencana pembangunan jaringan minyak dan gas negara itu yang dirilis oleh Administrasi Energi Nasional (National Energy Administration) China pada Maret lalu. 


 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023