Shanghai, China (ANTARA) - Pabrik milik produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) Tesla di Shanghai mengirim 88.869 unit kendaraan pada Maret, naik 35 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian menurut data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA)

Pusat inovasi serta penelitian dan pengembangan (litbang) milik Tesla di Shanghai saat ini sedang melakukan lebih banyak upaya pengembangan awal pada kendaraan jadi dan peralatan pengisian daya. David Lau, wakil presiden bidang rekayasa perangkat lunak di Tesla, mengungkapkan bahwa tim perusahaan itu di China memastikan pihaknya dapat menyesuaikan produk bagi konsumen China.

Pada 2022, pabrik Tesla di Shanghai itu mengirim 710.000 unit kendaraan, melonjak 48 persen dari jumlah pengiriman pada 2021.

Didirikan pada 2019, Gigafactory Tesla di Shanghai merupakan Gigafactory pertama Tesla di luar Amerika Serikat, dengan tingkat lokalisasi rantai industri mencapai lebih dari 95 persen dan 99,99 persen karyawannya merupakan warga China.

Menurut Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), China merupakan pasar produksi dan penjualan kendaraan energi baru (new-energy vehicle/NEV) terbesar di dunia. Dalam dua bulan pertama tahun ini, volume penjualan NEV secara nasional mencapai 933.000 unit, demikian Xinhua dikutip Rabu.


 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023