"Jika melihat keinginan investor untuk berinvestasi, Thailand dan Indonesia mempunyai prospek yang bagus. Namun, pasar dalam negeri Indonesia lebih bagus dibandingkan Thailand," kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Jakarta, Rabu.
Besarnya minat investor asal Jepang, menurut Hidayat, didukung dengan kesiapan pemerintah Indonesia dalam memperbanyak sarana infrastruktur.
"Apabila masalah infrastruktur tidak mengalami kendala, maka Indonesia merupakan tempat yang baik untuk berinvestasi. Hal tersebut menjadi pertimbangan para investor," paparnya.
Prinsipal otomotif, seperti Mitsubishi Motors, lanjut Hidayat, siap untuk berinvestasi menyusul rencana dikeluarkannya regulasi mobil murah dan ramah lingkungan atau "Low Cost and Green Car" (LCGC) pada akhir tahun ini.
"Pihak Mitsubishi telah menanyakan regulasi LCGC. Jika kebijakannya keluar, mereka akan berinvestasi di Indonesia dan turut serta dalam program tersebut," ujarnya.
Sedangkan Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Agus Tjahyana mengatakan investor Jepang tidak mempermasalahkan besarnya upah buruh di Indonesia.
"Selama ini, Jepang merupakan salah satu investor yang paling besar dan pemerintah terus mendorong industri skala kecil Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investor Jepang tidak mengeluhkan upah buruh di Indonesia asalkan pasokan energi tercukupi," tandasnya.
(KR-IAZ)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012
Copyright © ANTARA 2012