Pabrikan asal Jepang ini menyatakan bahwa sensor ini dapat berfungsi untuk menilai kecerahan cahaya di sekitarnya dan akan membantunya memutuskan kapan dan di mana untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sensor tersebut.
Selain itu, pengendara juga dapat mengendalikan secara manual jika diinginkan, melalui pengaturan yang berada pada dasbor atau dengan menggunakan tombol PASS yang terletak di switchgear stang kiri.
Baca juga: Kawasaki dapat restu dari CARB untuk hadirkan model terbaru di AS
Pada tahun lalu, H2 SX SE juga sudah disirami berbagai teknologi seperti Advanced Rider Assist System (ARAS) dengan cruise control adaptif, serta peringatan tabrakan depan dan deteksi titik buta yang berkolaborasi dengan Bosch.
Motor ini juga diberikan pencahayaan LED, dasbor TFT 6,5 inci penuh warna, sistem pemantauan tekanan ban, bantuan penahan kendaraan, dan fob kunci jarak jauh.
Kawasaki juga memberikan pembaharuan terhadap Kawasaki Electronic Control Suspension (KECS) yang disempurnakan dengan Showa Skyhook untuk pertama kalinya.
Meski begitu, Kawasaki masih tetap menggunakan mesin monster empat silinder 998cc supercharged dengan torsi yang dihasilkan mencapai 101 pound-feet pada 9.500 rpm, dengan rasio kompresi 11,2 banding satu.
Motor ini dilengkapi juga dengan sistem pengereman yang terdiri dari cakram ganda semi-mengambang dengan ukuran 320mm di depan yang dipasangkan dengan kaliper empat piston yang dipasang secara radial. Sedangkan untuk bagian belakang, mendapat cakram 250mm tunggal dengan kaliper dua piston.
Baca juga: Kawasaki Z900 RS Cafe 2023 diungkap secara global
Baca juga: Kawasaki tarik kembali Ninja H2 SX SE 2022 karena "speedometer"
Baca juga: Kawasaki segarkan Z125 dan Ninja 125 versi Eropa
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023