Menurut rencana, perusahaan patungan baru ini akan memproduksi beberapa model NEV, termasuk model super hybrid DM-i (nama pemasaran BYD untuk plug-in hybrid), serta suku cadang terkait.
Tidak ada info tentang mobil serba listrik atau baterai lithium-ion. Fokus awal kemungkinan hanya pada plug-in hybrid, bergantung pada infrastruktur pengisian daya. Komponen inti kemungkinan besar akan diimpor dari China untuk perakitan lokal.
Lokasi produksi akan berlokasi di Uzbekistan, yang sejauh ini bukan merupakan pasar kendaraan listrik plug-in yang besar, tetapi mungkin menjadi lokasi penting jembatan di Asia Tengah untuk perusahaan China, yang berencana untuk jangka panjang.
Tentang pendirian perusahaan patungan baru, General Manager dan Managing Director BYD Eropa dan Divisi Kerjasama Internasional, Michael Shu mengaku senang pihaknya bisa bekerja sama dengan UzAuto dalam pencapaian penting untuk memperluas produksi kendaraan energi baru di wilayah Uzbekistan.
Kolaborasi, kata dia, adalah bagian inti dari strategi BYD, dan penting untuk bekerja dengan perusahaan lain yang memiliki visi yang sama.
"Kami berharap dapat memberikan produk dan teknologi terdepan di kelas kami kepada konsumen baru melalui usaha patungan ini," ujar Shu. Demikian seperti disiarkan InsideEVs, Sabtu (21/1).
Baca juga: BYD debut di Tokyo Auto Salon jelang masuk ke pasar Jepang
Baca juga: Sedan listrik BYD Steal akan meluncur di pasar India
Baca juga: BYD Dolphin EV dijual cuma Rp261 juta di China
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023