Usaha patungan baru yang dinamai Beijing Aero Engine Services Company Limited (BAESL) itu akan menyediakan dukungan MRO untuk mesin pesawat Trent 700, Trent XWB-84, dan Trent 1000 rakitan Rolls-Royce. Saat ini, Air China memiliki ketiga jenis mesin tersebut dalam armadanya.
Air China dan Rolls-Royce masing-masing memegang 50 persen saham dalam usaha patungan tersebut dengan nilai kontrak sekitar 2,61 miliar yuan (1 yuan = Rp2.155).
Pada kapasitas penuh, yang diperkirakan akan dicapai pada pertengahan tahun 2030-an, BAESL dapat mendukung hingga 250 shop visit per tahun. Fasilitas itu akan menawarkan layanan MRO bagi Air China dan maskapai penerbangan lainnya.
Presiden Air China Ma Chongxian menuturkan bahwa dengan pengoperasian yang aman sebagai prioritas utama, Air China telah lama berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan pemeliharaan pesawat dan memastikan keandalan armada, sembari berupaya untuk mendorong industrialisasi pemeliharaan pesawat.
Chris Cholerton, presiden kedirgantaraan sipil Rolls-Royce, menyampaikan bahwa usaha patungan itu merupakan tonggak bersejarah bagi Rolls-Royce di China. "Air China adalah mitra strategis bagi kami, yang telah berhasil tumbuh bersama kami selama bertahun-tahun. Kami senang dapat memperluas hubungan kita lewat kemitraan yang sangat baik ini di bidang MRO dan menantikan pertumbuhan berkelanjutan dalam kolaborasi ini."
Ma mengatakan bahwa Air China dan Rolls-Royce akan terus memperdalam kemitraan dan kerja sama di bidang pemeliharaan mesin berdaya dorong tinggi di masa mendatang.
Saat ini, Rolls-Royce menenagai 60 persen armada pesawat berbadan lebar China, dengan lebih dari 550 pesawat yang telah beroperasi atau dipesan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022