Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group akan menghabiskan 424 juta dollar AS untuk membangun pusat penelitian kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat dalam rangka meningkatkan keunggulannya dalam teknologi robotika.

Hyundai Motor Co., Kia Corp. dan Hyundai Mobis Co yang merupakan tiga afiliasi otomotif utama Hyundai masing-masing akan menginvestasikan 211,9 juta dollar AS, 127,1 juta dollar AS, dan 84,7 juta dollar AS, untuk pusat AI yang akan berlokasi di Boston, pengajuan peraturan Hyundai menunjukkan hal itu, dikutip Yonhap, Jumat.

Institut tersebut akan menginvestasikan sumber daya di seluruh bidang teknis AI kognitif, AI atletik, dan desain perangkat keras organik, dengan masing-masing disiplin berkontribusi terhadap kemajuan dalam kemampuan mesin canggih, kata Hyundai dalam rilis di situs web.

Pusat AI, yang sementara diberi nama Boston Dynamics AI Institute, akan dipimpin oleh Marc Raibert, pendiri dan mantan kepala Boston Dynamics, sebuah perusahaan robotika AS yang diakuisisi Hyundai tahun lalu.

Hyundai Motor Group, dipimpin oleh Ketua Euisun Chung, telah banyak berinvestasi dalam pengembangan perangkat lunak otomotif dan teknologi mobilitas terkait, termasuk Software Defined Vehicles (SDVs), sebuah konsep bahwa kemampuan perangkat lunak kendaraan akan menentukan kualitas mobil dan mengemudi.

Dalam pengumuman terpisah, Hyundai mengatakan juga akan mendirikan pusat perangkat lunak baru di Korea Selatan dalam upaya untuk mempercepat upaya menuju ekspansi ke mengemudi otonom, elektrifikasi, dan teknologi otomotif canggih lainnya.

Sebagai bagian dari rencana, Hyundai mengatakan baru-baru ini mengakuisisi 42dot, perangkat lunak mengemudi otonom dan startup platform mobilitas yang berbasis di Seoul, senilai 274,6 miliar won.

Baca juga: Hyundai resmi luncurkan Stargazer di GIIAS 2022

Baca juga: Startup AS borong 3.140 kendaraan listrik Hyundai dan Kia

Baca juga: Hyundai akan tarik 70.000 kendaraan perbaiki komponen rusak
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022