Jakarta (ANTARA News) - Pemilik baru perusahaan otomotif asal Malaysia Proton mengemukakan pada hari Rabu bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menjual anak perusahaan Proton, Lotus, yang masih merugi. Lotus adalah perusahaan otomotif asal Inggris.

"Kami akan duduk dan mempertimbangkan semua rencana dan operasional Lotus sebelum kami memutuskan menjual atau tetap memilikinya, kata Mohamad Khamil Jamil, direktur utama DRB-HICOM.

"Saya harus duduk bersama dengan manajemen Lotus dan Proton untuk mengetahui jika rencana-rencana mereka bisa dilaksanakan sesegera mungkin. Kami harus tahu apakah rencana itu bisa dijalankan atau tidak," katanya.

Dia tidak mengungkapkan jadwal bagi keputusan rencana penjualan Lotus.

Mohammad Khamil juga mengemukakan rencana untuk melakukan de-list saham Proton dan menjadikannya perusahaan pribadi.

Shanghai Auto, perusahaan asal China yang kini memiliki merek MG Rover, konon tertarik membeli Lotus. Namun, Proton mengaku belum diberi penawaran.

DRB-HICOM adalah agen besar kendaraan dan importir serta perakit berbagai merek di Malaysia seperti Mercedes-Benz, Honda, Suzuki, Volkswagen.

 
BUMN Malaysia Khazanah Nasional pada hari Senin mengemukakan telah menjual 42,7 persen saham di Proton kepada DRB-HICOM dengan harga 1,29 miliar ringgit atau sekitar 410 juta dolar AS.

DRB-HICOM juga akan membeli saham lain Proton dari berbagai pemilik yang jumlahnya konon total 3,02 miliar ringgit.

Pada tahun 2007, Volkswagen dan General Motors berniat membeli saham Proton namun pemerintah Malaysia menginginkan perusahaan itu tetap dimiliki oleh pihak dalam negeri.
(A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012