Kediri (ANTARA News) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kediri, Jawa Timur belum berniat untuk memasarkan hasil rakitan anak didiknya, berupa pick-up ke pasar luas.

"Kami masih jadikan ini sebagai pembelajaran. Anak-anak bisa belajar teknik merakit mobil, membongkar. Mereka perlu berlatih," kata Kepala SMKN I Kediri, Ramtadi di Kediri, Senin.

Anak-anak di SMKN I Kediri merakit mini truk. Program ini menggunakan dana dari Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional dan dilakukan mulai 2011. Besar anggaran yang dipersiapkan untuk program ini mencapai sekitar Rp500 juta. Kendaraan ini diberi nama "mini truk esemka".

Bagian Lini Produksi Otomotif SMKN I Kediri, Pamuji mengatakan untuk proses pembuatan mini truk ini memerlukan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan satu unit mobil, mulai dari menyiapkan komponen, merakit, hingga mengevaluasi kendaraan, termasuk layak pakainya.

Untuk awalnya, ia mengatakan anaka-anak ini diberi pengetahuan terlebih dahulu tentang berbagai macam komponen yang dipelajar di kelas 10. Untuk praktiknya, dilakukan mulai kelas 11 dan kelas 12.

Pamuji yang juga guru teknik kendaraan ringan atau otomotif ini mengatakan sesuai dengan spesifikasi mobil pikap program pemerintah, di antaranya dengan panjang 4.545 milimeter, lebar 1.690 milimeter, dan tingginya 2.040 milimeter, dnegan jumlah penumpang sebanyak dua orang.

Untuk ukuran bak, ia mengatakan panjangnya adalah 2.600 milimeter, lebarnya 1.560 milimeter, dan tingginya 400 milimeter. Mobil ini mampu mengangkut beban hingga 2.360 kilogram.

Suspensi depan atau belaang adalah "leaf spring" dengan transmisi lima percepatan maju dan satu mundur. Ukuran "velg" ban adalah "steel 14 inch".

Hingga kini, Pamuji menyebut sudah dua mini truk yang berhasil diselesaikan. Namun, kendaraan ini masih disimpan di dalam bengkel. Saat ini, menunggu dari pusat, tentang tindak lanjut dari program itu.
(ANT)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012