Haikou (ANTARA) - Produsen mobil Jerman mengungkapkan optimisme tentang kerja sama dengan China dalam industri kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) saat berbicara di Kongres Kendaraan Energi Baru Dunia (World New Energy Vehicle Congress) 2024 yang ditutup pada Minggu (29/9) di Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, China selatan, dengan pasar NEV China yang terus berkembang pesat.

Jochen Goller, anggota dewan manajemen BMW AG, mengaitkan kesuksesan pasar NEV China dengan kebijakan pemerintah yang mendukung, regulasi yang sesuai, dan inovasi teknologi.

Goller menekankan komitmen BMW untuk menjaga pasar tetap terbuka dan mengungkapkan harapan agar lebih banyak produsen baterai China memasuki Eropa.

Oliver Blume, ketua dewan manajemen Volkswagen AG, mengatakan bahwa tahun ini menandai tonggak penting karena Volkswagen merayakan 40 tahun eksistensinya di pasar China.

"Selama empat dekade terakhir, kami sangat bangga karena telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat China dan berperan dalam perkembangan industri otomotif China," tutur Blume, menyoroti bahwa fondasi kesuksesan Volkswagen terletak pada kemitraannya yang kuat, khususnya dengan perusahaan kendaraan listrik China seperti SAIC dan FAW.

Blume menambahkan bahwa China telah muncul sebagai "pusat masa depan industri otomotif," sementara Volkswagen berkomitmen untuk menjadi bagian yang semakin krusial dari ekosistem industri lokal.

"Kami telah secara signifikan meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan lokal serta menjalin kemitraan dengan produsen peralatan orisinal dan pemimpin teknologi lokal di bidang perangkat lunak, kendaraan otonomos, dan baterai," jelasnya.
 
   Pada April, Volkswagen mengumumkan investasi sebesar 2,5 miliar euro (1 euro = Rp16.852) atau setara 2,79 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.138) untuk memperluas pusat produksi dan inovasinya di Kota Hefei, China timur, guna meningkatkan laju inovasinya di negara tersebut


Perusahaan itu juga berkomitmen untuk mempercepat produksi dua kendaraan listrik pintar bermerek Volkswagen, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan bersama dengan produsen China, Xpeng.

Produksi dan penjualan NEV di China terus mempertahankan laju pertumbuhan yang cepat, dengan pangsa pasar NEV terus meningkat di pasar domestik.

Data dari Asosiasi Produsen Mobil China mengungkapkan bahwa dalam delapan bulan pertama 2024, produksi NEV telah mencapai sekitar 7,01 juta unit, naik 29 persen secara tahunan (year on year), sementara penjualan selama periode ini mencapai sekitar 7,04 juta unit, tumbuh 30,9 persen dari setahun sebelumnya.

Wan Gang, Ketua Asosiasi Sains dan Teknologi China, mengatakan perluasan kerja sama perdagangan dan investasi bilateral, serta kolaborasi rantai pasokan dan industri yang semakin erat antara industri otomotif China dan Jerman, telah menjadi vital bagi pengembangan berkualitas tinggi di sektor otomotif global.

"Ke depannya, kami berharap industri otomotif China dan Jerman akan merangkul pengembangan dan reformasi, bersama-sama mendorong kemajuan lebih lanjut di industri NEV untuk berkontribusi terhadap transformasi rendah karbon global dan pembangunan berkelanjutan," imbuh Wan.


 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024