Nitol Motors, distributor tunggal Tata di Bangladesh, berniat meluncurkan mobil buatan India itu pada pameran hari Sabtu, tetapi rencana itu batal karena pajak kendaraan yang sangat tinggi.
Harga Tata Nano setelah pajak di Bangladesh mencapai 599.000 taka (sekitar Rp72 juta) atau tiga kali lipat harga di India.
"Banyak orang datang kepada kami untuk pemesanan di pameran. Setidak-tidaknya 23 orang sudah menyatakan diri pasti beli, "kata Abdul Matlub Ahmad, direktur Nitol Motors.
"Tapi peluncuran Tata Nano kami tangguhkan karena kami ingin meninjau kembali harganya sebab sebagian orang bilang terlalu mahal."
Abdul mengatakan, Nano dan mobil kecil lainnya yang diproduksi oleh perusahaan asing seperti Maruti India dikenai pajak impor 132 persen.
"Kami perkirakan Nano akan sangat populer karena sangat BBM-nya sangat efisien, 25 kilometer per liter," katanya.
Tata Nano yang diluncurkan oleh perusahaan Tata di India tahun 2008 telah dipasarkan di Sri Lanka.
Penjualannya anjlok dan menurut para pengamat hal itu berkaitan dengan masalah keselamatan, kurangnya cara pembelian dengan kredit murah dan produksi yang kurang lancar karena pabriknya pindah lokasi.
Tahun lalu, Tata terpaksa menawarkan perbaikan masalah keselamatan setelah terjadi kasus hampir setengah lusin Nano mengalami kebakaran.
(A038)
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011