Semakin tinggi kandungan oktan (research octane number/RON) BBM jenis bensin (gasoline series) dan cetane number (CN) untuk BBM jenis solar (gasoil series), harganya juga kian tinggi karena lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
Selain lebih ramah lingkungan, kandungan RON dan CN dalam BBM juga memengaruhi umur/keawetan dan performa mesin kendaraan bermotor. Semakin tinggi kadar RON dan CN, kian bagus terhadap performa mesin sekaligus menurunkan kadar gas buang (emisi karbon).
PT Pelayanan Oli Spesialis memiliki produk zat aditif BBM (fuel additives) untuk meningkatkan kandungan oktan dan cetane hingga 3 poin, yaitu Bardahl Octane Booster dan Bardahl DFC with Cetane.
Baca juga: Guru Besar UGM: BBM oktan rendah ganggu kinerja mesin kendaraan
Vice President Bardahl Indonesia Pudjijarto Sutjipto dalam keterangannya di Jakarta, Senin menjelaskan, fuel additives tersebut mampu meningkatkan kadar oktan dan cetane dalam BBM hingga 3 poin.
"BBM dengan oktan rendah dapat menyebabkan penurunan kinerja mesin kendaraan, emisi gas buang tinggi, dan suara mesin tidak halus (knocking). Penggunaan BBM dengan kadar oktan dan cetane rendah dalam waktu tertentu, akan menurunkan performa kendaraan, bahkan dapat merusak mesin," katanya.
Fuel additives Bardahl dikatakan Pudjijarto menjadi solusi untuk menjaga keawetan sekaligus meningkatkan performa mesin kendaraan.
Pudjijarto menjelaskan, jika jumlah oktan dan cetane yang terkandung dalam BBM terdeteksi rendah, proses pembakaran di ruang bakar menjadi kurang sempurna dan menyebabkan penurunan kinerja mesin auto-ignition.
Selain itu, BBM dengan kadar oktan rendah menyebabkan peningkatan emisi gas buang, suara mesin tidak halus (knocking), dan secara bertahap dapat merusak mesin, serta dapat mengganggu emission control system.
Jenis BBM gasoline series di Indonesia cukup beragam, yaitu RON 88, RON 89, RON 90, RON 92, dan RON 98, dia mencontohkan BBM RON 90, kemudian ditambah dengan Bardahl Octane Booster, maka kualitas RON akan meningkat menjadi 93.
Penggunaan fuel additives dalam setiap pengisian BBM, menurut dia akan mempertahankan kinerja mesin kendaraan secara optimal. Satu botol dapat dicampur hingga 60 liter BBM.
Menurutnya, peningkatan kadar oktan dan cetane dalam BBM melalui fuel additives ini, turut berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon dari kendaraan, seperti hidrokarbon, CO, dan NO2.
Baca juga: CORE: Tepat, penjualan Pertamax ikuti harga pasar
Baca juga: Stok BBM dipastikan aman pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia
Baca juga: Pakar: Harga Pertamax harus sesuai pasar agar subsidi tepat sasaran
Pewarta: Subagyo
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022