General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril menyampaikan bahwa untuk tahun ini, Isuzu menargetkan Isuzu Elf tahun bisa meraih pangsa pasar 25 persen, sedangkan Giga 14 persen, dan Traga sebesar 35 persen.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Februari 2022, penjualan ritel Isuzu mencapai 2.072 unit, naik 14,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 1.814 unit.
Kendati demikian, Attias juga menggarisbawahi bahwa perkembangan penjualan mobil di segmen komersial sangat bergantung pada kondisi ekonomi.
"Tetapi memang kami lihat perkembangan marketnya bulan per bulan, karena market kendaraan komersial sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi dan bisnis,” tutur Attias dalam siaran pers, Kamis.
Baca juga: Isuzu bekali mekanik pengetahuan teknis mesin "common-rail" Euro 4
Isuzu juga optimistis kebijakan Euro 4 akan disambut konsumen karena tidak memberatkan, melainkan memberikan keuntungan berupa efisiensi biaya operasional karena penggunaan bahan bakar yang semakin irit.
Direktur PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) Wahyudi Sulistya dalam diskusi "Customer Real Partner Sharing" mengatakan, perusahaan yang dikelolanya sudah 14 tahun menggunakan Isuzu. Saat ini ia menggunakan Isuzu Giga, Elf, dan Traga berjumlah 270 unit, dan menargetkan akan memiliki 400 armada pada tahun 2025.
"Sebelumnya kami menggunakan merek lain, tetapi tidak efisien, karena kapasitas cc (mesin) yang besar. Padahal, produk kami adalah kemasan styrofoam yang ringan, tidak perlu kendaraan bermesin besar. Ini yang menjadi alasan kami memilih Isuzu yang cc rendah, tetapi kapasitas angkut besar dan memiliki banyak varian, truk kecil, sedang, dan besar,” tutur dia.
Ia juga berpendapat bahwa mesin diesel dengan common rail seperti yang dipakai Isuzu Giga lebih hemat bahan bakar. Dengan demikian, menurut dia, efisiensi biaya operasional itu berhasil menyelamatkan perusahaan dari potensi kerugian hingga 25 persen.
“Angka itu sangat besar, karena muatan kami ringan,” kata Wahyudi. "Tapi kami mendapat kabar bahwa kendaraan Euro 4 ini lebih hemat sekitar 12 persen, tentu itu kabar yang bagus."
Terkait penggunaan mesin common rail selama 10 tahun, Wahyudi menyatakan tidak mengalami kendala meskipun armadanya beroperasi secara maksimal di sembilan provinsi di Indonesia.
Kendati tidak mesinnya rewel, Wahyudi bilang, ia tetap menggunakan layanan kontrak servis dengan Isuzu demi menjaga performa kendaraan operasional sebab tim mekanik Isuzu melalui program bengkel berjalan mampu memberikan layanan servis di perusahaan.
“Mereka sudah memiliki jadwal truk yang mana yang perlu masuk perawatan. Soalnya, kendaraan kami tidak boleh berhenti, kalau berhenti rugi. Dengan perawatan yang terjadwal dan rutin ini, masalah berhenti operasi tidak kami temui lagi,” ujar Wahyudi.
Selain itu, tim Isuzu juga meletakkan stok suku cadang di lokasi PT KCS sehingga bisa langsung digunakan apabila terjadi kerusakan darurat.
Djoko Handoko, pemilik Mitra Karya Makmur (MKM) yang bergerak di bidang infrastruktur, mengapresiasi langkah Isuzu yang sudah lebih awal mengenalkan mesin common rail sebelum penerapan kebijakan emisi Euro 4 pada April 2022.
Djoko bilang, Euro 4 akan menjadi keunggulan bagi Isuzu yang lebih berpengalaman menggunakan mesin common rail pada Isuzu Giga sejak 10 tahun lalu.
"Kami sudah dari pertama kali menggunakan Isuzu dengan mesin common rail. Layanan purna jualnya sangat baik dan tentunya menguntungkan kami,"ujar Djoko.
Baca juga: Isuzu jamin kesiapan layanan purna jual jelang implementasi Euro 4
Baca juga: Isuzu minimalkan perubahan komponen mesin berstandar Euro 4
Baca juga: Dukungan industri otomotif Indonesia untuk penerapan kebijakan Euro 4
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022