Jakarta (ANTARA) - Mercedes-Benz berharap memiliki pabrik yang memproduksi kendaraan listrik (EV) secara eksklusif pada paruh kedua dekade ini. Perusahaan akan menghindari pembangunan pabrik khusus EV, alih-alih menjaga jalur produksi fleksibel sesuai dengan permintaan pasar.

Produsen mobil memperkirakan beberapa jalur produksinya di dalam pabrik beralih sepenuhnya ke listrik lebih cepat, kata kepala produksi Joerg Burzer dalam sebuah wawancara dengan Reuters, dikutip pada Selasa.

"Membangun pabrik kendaraan baterai-listrik baru membutuhkan waktu. Kami telah mengambil pendekatan lain," kata Burzer.

"Kami pasti akan memiliki beberapa lini yang hanya memproduksi kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan ... kami juga melihat seluruh pabrik beralih ke listrik - itu adalah topik untuk paruh kedua dekade ini," imbuhnya.

Baca juga: Mercedes-Benz jual 2,4 juta unit 2021, pasokan chip jadi alasan

Produsen mobil premium itu akan meluncurkan produksi model EQE-nya, yang terungkap September lalu di pameran IAA Mobility, di Bremen akhir tahun ini, diikuti oleh pameran lain di Beijing dan Tuscaloosa.

Mercedes bertaruh pada model, adaptasi listrik dari E-class dengan jangkauan puncak 660 km, untuk meningkatkan penjualan unit EV karena mengalihkan investasi dari kendaraan pembakaran internal dan menuju platform produksi listrik saja.

"Dengan peningkatan EQE di Bremen dan kemudian di Beijing, kami memasuki segmen di mana kami dapat memberikan volume yang jauh lebih tinggi," kata Burzer.

Hanya 2,3 persen dari penjualan mobil Mercedes-Benz tahun lalu adalah kendaraan baterai-listrik, naik menjadi 11 persen termasuk hibrida plug-in, yang memiliki mesin dan baterai.

Pada tahun 2025, mereka mengharapkan mobil listrik dan hibrida listrik untuk membuat 50 persen dari penjualan, dengan mobil listrik sepenuhnya diharapkan untuk menjelaskan sebagian besar dari itu.

Model yang ada semuanya sedang dibangun di pabrik yang juga memproduksi kendaraan mesin pembakaran internal, dengan baterai yang diangkut dengan kereta api dari pabrik utama di Sindelfingen ke pabrik di Jerman dan Hongaria.

Selanjutnya, perakitan dan produksi baterai dapat dibawa lebih dekat ke pabrik mobil karena desain kendaraan berkembang untuk mengintegrasikan baterai lebih dekat ke dalam mobil, kata Burzer.

Baca juga: Kendaraan listrik konsep Mercedes EQXX miliki jarak tempuh 620 mil

Baca juga: IBM dan Mercedes berhasil kembangkan layanan "Stolen Vehicle Help"

Baca juga: Mercedes-Benz didenda 20,2 miliar won karena kecurangan emisi
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022