Jakarta (ANTARA News)- Ketika pengunjung sedang asyik memperhatikan kendaraan yang dipamerkan di IIMS, satu lagu aliran R&B' mulai berdentam nyaring dari booth Mercedes Benz dan Smart.

Tidak lama, enam gadis berbusana putih oranye mulai meliak-liuk penuh energi. Ibarat sedang berada di lantai dansa, mereka menghentakkan kaki, mengepalkan tangan, dan tertawa mengikuti irama lagu.

Setiap satu jam para sales promotion girls  berdansa di antara mobil-mobil yang dipajang. Seolah terbius, para pengunjung pun mengerumuni. 

Belasan moncong kamera berlomba-lomba mengabadikan setiap gerakan tubuh mereka.

"Kami ingin memberi warna yang berbeda dalam pameran ini. Sebuah pertujukan a la 'broadway'.Pertunjukan yang penuh energi dan keceriaan," kata konsultan penanggung jawab acara itu, Robert O'Connell ketika ditemui Antara News di Hall B1

O'Connell, kulit putih asal Irlandia itu sesekali menggerakkan tangannya penuh ekspresi saat mengomandani para penari itu.

Segera para SPG itu bergerak menari menuju mobil-mobil Mercy dan Smart yang dipajang di sekitar mereka.

"Kami sadar betapa membosankan jika hanya berdiri di samping mobil dan membagikan brosur. Karenanya kami menanamkan konsep kreatifitas dan kepercayaan diri dalam diri para SPG kami," kata O'Connell.

Menurut dia, musik dan tarian itu mewakili citra dari mobil-mobil Mercy dan Smart, yang dinamis, fun, dan penuh gaya.

Lalu bagaimana tarian itu bisa mempengaruhi performa Mercy dan si imut Smart selama IIMS? "Kami bekerja dalam tim. Para SPG adalah bagian dari tim, yang berperan sebagai duta dari produk kami. Dengan tarian, mereka menularkan keceriaan dan energi kepada segenap tim sehingga mereka tetap semangat untuk menawarkan produk-produk kami selama IIMS, demikian juga para pengunjung," papar O'Connell.

Dia juga mengemukakan "Saya tidak punya kapasitas untuk menjelaskan jumlah penjualan, tetapi sejauh pemantauan, jualan kami selama IIMS telah sesuai dengan apa yang diharapkan, bahkan lebih baik."

Merancang pameran yang menarik layaknya sebuah pertunjukan 'broadway' bukan yang pertama bagi Robert. Direktur sebuah perusahaan layanan konsultasi itu mengaku telah melakukan pekerjaan yang sama di Vietnam, Singapura, dan Malaysia.

"Indonesia yang paling menarik. Di negara-negara lain tarian seperti ini agak sukar diadakan karena mereka sedikit konservatif. Indonesia adalah negara yang lebih toleran," kata Robert O'Connell. (Ber)
Oleh
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011