Jakarta (ANTARA News) -  Murah, irit, ramah lingkungan. Mobil hijau (green car) dengan konsep tersebut ditargetkan pemerintah jadi kenyataan pada tahun depan.

"Insentif yang kami sediakan, antara lain berupa insentif (penghapusan) PPnBM (pajak penjualan barang mewah) dan ketentuan umum mengenai insentif untuk investasi yang tertuang dalam PP 62 tahun 2008i.Kami berharap tahun 2012 sudah terealisasi," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan konsep green car yang diusung Indonesia bersandar pada tujuan penghematan bahan bakar fosil dan pengurangan emisi karbon. Oleh karena itu, lanjut dia, mobil tersebut harus irit dan mengacu pada ketentuan emisi gas buang yang berlaku di Indonesia.

"Saat ini Indonesia masih menganut emisi gas buang euro 2. Bila ingin menaikkan ketentuan emisi, seperti mobil mewah yang sudah memenuhi standar euro 4, maka harus didukung dengan ketersediaan bahan bakarnya," ujar Budi.

Mobil hijau yang diusung pemerintah, lanjut dia, hanya menerapkan standar euro 2 karena kondisi bahan bakar di Indonesia.

Kendati demikian, kata Budi, mobil tersebut juga harus irit dalam penggunaan bahan bakar, dengan ketentuan setidaknya satu liter untuk jarak tempuh 20-22 kilometer.

"Ketentuan hemat bahan bakar itu nanti juga ada turunan ketentuannya, antara lain terkait kinerja beban mesin, penggunaan transmisinya, dan lain-lain. Karena itu, harus ada desain mesin yang beda untuk green car itu," ujar Budi.

Sejauh ini, kata dia, sudah ada beberapa produsen mobil yang berminat ikut dalam pengembangan mobil tersebut, terutama dari perusahaan otomotif asal Jepang.

Ia mengaku ada juga peminat dari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, China, dan Korea Selatan. Namun yang serius, produsen otomotif dari Jepang.

Terkait dengan proyek "mobil hijau," Wakil Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Johnny Darmawan, mengatakan Toyota melalui anak perusahaannya Daihatsu telah mendaftar ikut dalam proyek mobil murah dan ramah lingkungan tersebut.

"Toyota masuk melalui grup-nya, dengan mendaftarkan Daihatsu untuk mobil murah tersebut," ujar Johnny.
(R016/A027) 
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011