Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, hasil itu membuat Toyota Indonesia merangkum pangsa pasar hingga 33 persen sepanjang 11 bulan tahun 2021.
Anton mengatakan kenaikan penjualan di masa pandemi COVID-19 tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
"Kami apresiasi support pemerintah dan PPNBM terbukti bekerja untuk industri otomotif nasional. Penjualannya membuat melesat naik dibanding periode sebelumnya," kata Anton kepada pewarta, Selasa.
Baca juga: Toyota hentikan kegiatan produksi di dua pabrik mereka di Jepang
Anton belum menjelaskan secara spesifik jumlah penjualan tiap model Toyota di Indonesia. Namun ia mengatakan bahwa kenaikan penjualan dialami beberapa model antara lain Avanza, Rush, Innova, LCGC dan Raize.
"Model seperti Rush, Avanza kenaikannya tinggi mencapai 70-80 persen kalau digabung. Vios 350 persen. Kami yakin banyak manfaat yang didapatkan dari PPnBM," kata dia.
Sedangkan pada pasar otomotif nasional, Anton mengutip data wholesales yang menyebutkan penjualan telah mencapai 790 ribu unit. Dengan demikian, ia memproyeksikan penjualan mobil hingga akhir tahun bisa di atas 800 ribu unit.
"Tahun ini bisa di atas 800ribu. Mudah-mudahan tahun depan di atas itu dengan stabilnya kondisinya ekonomi (900ribu unit). Kami ingin nomor satu dengan market share 33 persen," kata Anton, seraya menambahkan bahwa mobil dengan tujuh kursi penumpang akan tetap diminati pada tahun depan.
Baca juga: Toyota tangguhkan produksi di lima pabrik Jepang
Baca juga: Toyota targetkan penjualan global 3,5 juta kendaraan listrik pada 2030
Baca juga: Menelusuri Pulau Dewata dengan Toyota All New Veloz dan Avanza
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021