Jakarta (ANTARA) - Volvo Cars bersama pihak berwenang menggelar penyelidikan atas dugaan kejahatan siber dan pencurian data penelitian yang berdampak pada operasional perusahaan asal Swedia itu, lapor Reuters pada Sabtu (11/12).

"Hasil penyelidikan sejauh ini mengkonfirmasi ada sejumlah kecil properti data riset dan pengembangan perusahaan yang telah dicuri selama penyusupan itu," kata juru bicara perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Volvo "recall" 460 ribu unit kendaraan karena masalah aribag

Ia menambahkan, "mungkin ada dampak pada operasi perusahaan", tanpa merinci apa yang akan terjadi pada kinerja pabrikan.

Kendati demikian, Volvo memastikan bahwa masalah pencurian data itu tidak akan berdampak pada keamanan mobil ataupun data pribadi pelanggan Volvo.

Perusahaan yang berbasis di Gothenburg itu mengatakan telah mengambil tindakan keamanan untuk mencegah akses lebih lanjut ke sistem data mereka, sambil berkoordinasi dengan pihak berwenang.

"Volvo Cars sedang melakukan penyelidikannya dan bekerja sama dengan spesialis pihak ketiga untuk menyelidiki pencurian properti itu," katanya.

Baca juga: Enam perusahaan tarik hampir 330.000 kendaraan usai suku cadang rusak

Baca juga: Volvo Dan Polestar dapat penyegaran aplikasi Range Assistant

Baca juga: 4 perusahaan ini harus tarik kendaraan karena masalah komponen
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021