Jakarta (ANTARA News) - Selama empat puluh tahun  di Indonesia,  Toyota  menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang kuat untuk pasar domestik maupun ekspor.

"Sejak tahun 1987 sampai akhir tahun lalu Toyota telah mengekspor sekitar 225.382 ribu mobil CBU (completely built up), 561 ribu mobil yang diekspor secara CKD (completely knock down), 1,4 juta mesin, dan 200 juta komponen dari Indonesia," kata Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan  di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pada 1987 Toyota telah mengekspor kendaraan serbaguna (MPV) mobil Kijang antara lain ke Philipina dan Fiji. Ekspor Toyota kemudian semakin berkembang dengan produk-produk lainnya seperti MPV low Avanza dan SUV Fortuner, di samping Innova.

"Kami terus mengupayakan Indonesia menjadi basis produksi yang kuat, karena Indonesia sangat menarik dengan basis pasar yang besar. Namun kami butuh dukungan pemerintah terutama dalam hal infrastruktur, baik jalan, listrik, pelabuhan, dan sumber daya manusia yang handal," katanya.

Ia memperkirakan sejak 12 April 1971 Toyota telah menginvestasikan dananya lebih dari miliaran dolar. Menurut dia satu pabrik saja, investasinya bisa mencapai 150 juta dolar AS. Saat ini Toyota memiliki beberapa pabrik di Indonesia dan telah melakukan investasi pada anak perusahaannya yaitu Daihatsu.

Johnny mengatakan dalam dua tahun ke depan diperkirakan pasar mobil menembus angka satu juta unit dalam setahun.

"Pada Januari-Maret saja penjualan mobil di dalam negeri telah mencapai 225 ribu unit, bila dikalikan empat, maka tahun ini penjualan mobil bisa menembus angka di atas 800 ribu unit. Kalau sudah mencapai angka itu, dalam dua tahun pasar mobil di Indonesia bisa mencapai satu juta unit," katanya.

Saat ini, lanjut dia, Toyota bersama Daihatsu telah menjadi basis produksi yang besar di Indonesia. Toyota memiliki kapasitas produksi di atas 100 ribu unit, sedangkan Daihatsu yang juga memproduksi produk kolaborasi yaitu Toyota Avanza dan Rush, memiliki kapasitas produksi hingga 400 ribu unit per tahun.

"Tahun lalu penjualan Toyota mencapai lebih dari 280 ribu unit yang 90 persen penjualannya berasal dari produk yang diproduksi di dalam negeri, dan hanya 10 persen dari impor," ujar Johnny. Angka itu, kata dia, menunjukkan penguasaan pasar yang kuat dari mobil yang dihasilkan di dalam negeri.

Tahun ini Toyota tetap memasang target penguasaan pasar mobil di Indonesia sebesar 36 persen. Pada Januari-Maret penjualan Toyota mencapai 85.494 unit atau naik 24,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar 68.890 unit. Pada triwulan I 2011 Toyota memimpin dengan pangsa pasar sekitar 37,9 dari total penjualan secara nasional sebesar 225.413 unit.
(R016/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011