Isuzu percaya diri menyongsong kebijakan itu berbekal teknologi mesin common-rail yang sudah berstandar Euro 4 sejak mereka memperkenalkan Isuzu Giga pada 2011.
"Pengalaman Isuzu 10 tahun dengan mesin common-rail membuktikan kalau produk Isuzu diterima dengan baik oleh masyarakat dan mekanik Isuzu juga sudah lebih siap. Begitu juga dengan penyediaan suku cadang,” kata Product Development Division Head PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) Tonton Eko dalam diskusi “Isuzu Euro 4 Ready: Kesiapan Bahan Bakar Dalam Implementasi Kebijakan Euro 4 Pada Mesin Diesel” di GIIAS, Jumat.
Baca juga: Isuzu Traga Blind Van incar pebisnis jasa logistik
Ia menjelaskan, common-rail merupakan teknologi atau sistem yang mengelola dan menyemprotkan bahan bakar ke dalam jantung mekanis diesel. Salah satu keunggulan mesin common-rail adalah memberikan lebih banyak tenaga ketimbang mesin diesel konvesional.
Teknologi common rail mampu menurunkan emisi dan output yang lebih tinggi, yang berhubungan dengan tekanan injeksi. Mesin itu menerapkan pengendalian kuantitas injeksi bahan bakar guna mengurangi kebisingan dan emisi gas buang.
Dengan kinerja mesin yang meningkat karena adanya kontrol waktu yang fleksibel, mesin itu dapat dengan bebas mengendalikan tekanan injeksi sebagai respons terhadap putaran dan beban mesin.
Tonton menambahkan, mesin common-rail juga mempertegas ciri khas Isuzu sebagai kendaraan irit bahan bakar, sebab konsumsi bahan bakar unit Euro 4 Isuzu lebih irit ketimbang unit Euro 2. Dengan demikian, penggunaan mesin common-rail diharapkan dapat menghemat biaya operasional para pengusaha transportasi.
Selain telah dipakai Isuzu Giga pada 2011, mesin common-rail juga diterapkan pada Isuzu Elf NMR 81 tahun 2018 dan Isuzu Traga yang diekspor ke Filipina pada 2019.
Baca juga: Kebijakan emisi Euro 4 berpeluang tingkatkan ekspor mobil nasional
Pemerintah berencana menerapkan standar emisi Euro 4 pada mesin kendaraan diesel mulai 2022, berdasarkan peraturan yang tertuang dalam surat yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 tertanggal 20 Mei 2020.
Anjuran beralih ke Euro 4 itu juga tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017. Nantinya, semua produsen otomotif yang merakit kendaraan niaga bermesin diesel harus mulai melakukan produksi pada 7 April 2022.
“Kami yakin bahwa Isuzu telah siap melayani konsumen dengan kendaraan Euro 4 di masa mendatang,” kata Vice President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Jap Ernando Demily.
Adapun Pertamina sebagai penyedia bahan bakar minyak juga menyatakan siap memasok BBM sesuai standar Euro 4 yakni kadar sulfur di bawah 50 ppm.
Baca juga: Meski sudah tidak diproduksi, suku cadang Isuzu Panther tetap eksis
Dari sekitar 5.000 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, sekitar 2.019 SPBU sudah siap menjual BBM jenis Pertamina Dex berstandar Euro 4. Jumlah itu akan terus bertambah ke seluruh SPBU Pertamina di Indonesia dengan total pasokan mencapai 350.000 kilo liter BBM Euro 4 pada tahun depan.
Pada kesempatan berbeda, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan bahwa regulasi emisi Euro 4 digalakkan pemerintah guna memperkuat komitmen menurunkan emisi gas rumah kaca, sekaligus mengejar ketertinggalan dari negara lain yang sudah mencapai Euro 6.
Baca juga: Pertamina dan Isuzu siap implementasikan kebijakan Euro 4 mesin diesel
Baca juga: All New Isuzu mu-X 4x4 dan D-Max meluncur di GIIAS 2021
Baca juga: Isuzu umumkan lonjakan penjualan hingga 51,9 persen
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021