"Kedua mobil hemat energi itu adalah Semar Prototype dan Semar Urban," kata pembimbing Tim Semart Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pada kompetisi itu Tim Semar UGM menargetkan mencapai efisiensi bahan bakar dengan jarak tempuh semaksimal mungkin. Mesin didesain mempunyai efisiensi panas dan volume semaksimal mungkin pada titik keseimbangan tertentu.
"Mesin itu berspesifikasi `long stroke` dengan karakteristik `high torque` pada putaran mesin yang rendah agar bisa menekan konsumsi bahan bakar," kata dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM.
Ia mengatakan, Semar Prototype merupakan kendaraan bermotor hemat energi yang mampu menempuh jarak 280 kilometer dengan satu liter bensin. Mobil semar memiliki panjang total 2,8 meter, tinggi 0,65 meter, lebar satu meter, dan "wheel base" 1,6 meter.
"Bodi kendaraan terbuat dari bahan fiberglass dengan tebal sekitar dua milimeter. Untuk penggerak mula menggunakan mesin empat tak bersilinder tunggal berkapasitas 25 cc, dan bisa melaju dengan kecepatan maksimal 45 km/jam," katanya.
Menurut dia, untuk Semar Urban hingga kini masih dalam proses penyelesaian. Mobil itu merupakan kendaraan yang didesain dengan konsep "city car" yang hemat energi dan rendah emisi gas buang .
Mesin yang digunakan berkapasitas 125 cc empat langkah dengan bahan bakar bensin oktan-95 dan dilengkapi dengan "double spark plug" yang dinyalakan secara sekuential yang dikendalikan dengan Electronic Control Unit. Semar Urban memiliki panjang total 2,3 meter, tinggi 1,3 meter, dan lebar 1,3 meter.
Ia mengatakan, menghadapi kompetisi yang akan berlangsung, pihaknya telah melakukan beberapa perubahan pada Semar Prototype. Kapasitas mesin yang semula 25 cc diubah menjadi 115 cc dengan pertimbangan agar bisa lebih kuat saat melalui jalan yang menanjak tinggi dan panjang.
Selanjutnya, desain juga dibuat moduler di mana bagian "arm" belakang, bagian tempat duduk, dan bagian "steering" dibuat secara terpisah. Kemudian pemasangan ban yang semula berada di dalam bodi, diubah di luar bodi untuk memaksimalkan sudut putar setir hingga 45 derajat.
"Dengan sejumlah perubahan itu diharapkan Semar mampu berlaga secara maksimal dan dapat mempersembahkan prestasi membanggakan bagi UGM," katanya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Copyright © ANTARA 2011