Jakarta (ANTARA) - Kia Corporation mengumumkan telah menjual 754.117 unit kendaraan selama kuartal kedua (April-Juni) 2021, naik 46,1 persen dibanding periode sama tahun lalu, menandakan pasarnya semakin pulih setelah dihantam dampak pandemi COVID-19.

Penjualan Kia di luar Korea naik 70,9 persen menjadi 605.808 unit, dengan kenaikan kuat di pasar Eropa, India, dan Amerika Serikat dibanding periode sama tahun lalu ketika pasar terpukul keras oleh karantina wilayah terkait pandemi.

Penjualan juga pulih di AS didukung oleh pemulihan pasar yang sedang berlangsung dan permintaan yang kuat untuk model-model baru Kia, seperti SUV Sorento dan minivan Karnaval.

Penjualan di Korea turun 8,2 persen menjadi 148.309 unit.

Baca juga: Indonesia penyumbang terbesar penjualan Mitsubishi Global

Baca juga: Empat pabrikan "recall" hampir 49 ribu kendaraan terkait suku cadang


Laba usaha kuartal kedua Kia naik menjadi 1,49 triliun won dari 145,2 miliar won, dengan margin laba usaha 8,1 persen. Perusahaan juga mencatatkan laba bersih (termasuk kepentingan nonpengendali) sebesar 1,34 triliun won dari 126,3 miliar won pada kuartal kedua tahun lalu.

Performa Kia didukung berbagai produk baru yang ditingkatkan serta kesuksesan berkelanjutan dari model RV dengan margin lebih tinggi, termasuk SUV Telluride, Seltos, dan Sorento serta minivan Karnaval.

Penjualan model RV Kia menyumbang 56,5 persen dari total volume penjualan, meningkat 2,8 poin persentase dari periode yang sama tahun lalu.

Kia mengantisipasi permintaan mobil untuk terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dari pandemi global.

Namun, kemungkinan dampak COVID-19 yang berkepanjangan dan masalah pasokan suku cadang semikonduktor yang sedang berlangsung serta fluktuasi biaya bahan baku meninggalkan kekhawatiran terus-menerus di dalam industri.

Khusus mengenai masalah pasokan global suku cadang semikonduktor, Kia mengantisipasi kelangkaan yang akan berlanjut pada kuartal ketiga tahun 2021, dan akan membutuhkan beberapa waktu agar situasi dapat sepenuhnya normal.

Oleh karena itu, perusahaan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko bisnis. Dalam hal pasokan chip, Kia akan secara fleksibel menyesuaikan rencana produksinya sesuai dengan status pasokan dan terlebih dahulu mengamankan inventaris komponennya dengan pesanan yang cukup selama setahun sambil mencari suku cadang chip alternatif untuk meminimalkan dampak pada outputnya.

Perusahaan juga akan secara proaktif memperluas produksi komponen lokal, mendiversifikasi rantai pasokan, dan memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra semikonduktor untuk mencegah kelangkaan komponen semakin parah.

Meskipun situasi pasar yang sulit, Kia akan terus fokus pada peningkatan momentum penjualan dan profitabilitas melalui model-model baru, termasuk kendaraan listrik baterai EV6 dan baru-baru ini meluncurkan SUV Sportage baru.

Baca juga: Toyota jadi produsen mobil terlaris di dunia periode Januari-Juni 2021

Baca juga: Penjualan mobil naik 50 persen, buah relaksasi & dorongan digitalisasi

Baca juga: Rivian mulai penjualan di Eropa pada 2022

 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021