Jakarta (ANTARA) - Pabrikan mobil listrik AS Tesla akan mulai beroperasi di India pada awal 2021 sebagaimana dijanjikan oleh CEO-nya Elon Musk bulan Oktober yang lalu.

Kehadiran Tesla di India dikonfirmasi oleh Menteri Transportasi Nitin Gadkari pada Senin (28/12) waktu setempat dalam sebuah acara pertukaran ide.

"Tesla sedang bersiap untuk mulai beroperasi di India pada awal 2021. Saya yakin ada banyak EV (electric Vehicle) yang setara dengan Tesla dari segi teknologi," kata Gadkari kepada Indian Express, dikutip Selasa.

Baca juga: Orang kaya India gemar beli saham Tesla meski belum dirilis di India

Baca juga: Pemerintah ajak Tesla berinvestasi di Indonesia


"Pada saatnya nanti Anda akan mendapatkan mobil listrik yang setara dengan Tesla. Saya yakin dan biayanya akan sangat murah,” kata Gadkari, seraya menambahkan bahwa pada waktunya India akan menjadi "produsen nomor satu" kendaraan listrik seperti mobil, sepeda, truk, traktor, dan mesin konstruksi yang menggunakan tenaga listrik.

Gadkari mengatakan Tesla akan mulai beroperasi terlebih dahulu dengan penjualan dan kemudian mungkin pada perakitan dan manufaktur berdasarkan respons masyarakat terhadap mobil listrik.

Pada bulan Oktober, CEO Tesla Elon Musk telah mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan datang ke India pada tahun 2021 saat menanggapi tweet dari India.

“Tahun depan pasti,” jawab Musk ketika seorang manajer Tesla Club India menanyakan tentang perkembangan Tesla di India.

Gadkari mengatakan bahwa banyak perusahaan kecil telah mulai memproduksi skuter listrik dan sepeda di pabrik-pabrik di Uttar Pradesh dan bagian lain negara itu.

Sudah ada banyak penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan alternatif baterai lithium-ion secara lokal karena sebagian besar baterai lithium-ion diimpor dari China.

India tengah mengembangkan alternatif baterai lain seperi ion natrium yang lebih murah.

Berbicara tentang ekosistem yang berkembang untuk kendaraan listrik, Gadkari mengatakan bahwa penelitian juga sedang dilakukan untuk menemukan baterai aluminium-ion dan ia telah meresmikan mesin konstruksi berat yang menggunakan tenaga listrik.

“Masalah krusial dengan EV adalah baterai lithium ion. Sekarang kami mendorong orang untuk membuat di India dan "Made in India". Yang penting banyak penelitian yang dilakukan,” jelasnya.

Baca juga: Korea Selatan selidiki kecelakaan Tesla Model X

Baca juga: Tesla sebut fitur "Full Self-Driving" akan berupa "subscription"

Baca juga: Elon Musk ungkap bos Apple pernah tolak akuisisi Tesla
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020