Dilansir Reuters, Jumat, Badan Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA) mengatakan pihaknya siap untuk melindungi publik dari risiko keselamatan.
“NHTSA telah diberi pengarahan tentang fitur baru Tesla, yang merupakan perluasan dari sistem bantuan pengemudi yang ada. Badan tersebut akan memantau teknologi baru dengan cermat dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan untuk melindungi publik dari risiko yang tidak masuk akal terhadap keselamatan,” kata NHTSA.
Baca juga: Channing Tatum akan jadi Elon Musk di serial "SpaceX"
Baca juga: Tesla Roadster semakin dekat dengan Mars
Sementara itu, Tesla pada Selasa (20/10) malam merilis versi beta atau versi uji dari perangkat lunak "Full Self Driving" ke sejumlah pengemudi yang diklaim "ahli dan hati-hati".
Pada hari Rabu (21/10), Kepala Eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan peningkatan terbaru direncanakan akan dirilis secara luas pada akhir tahun ini, dengan sistem menjadi lebih kuat karena mengumpulkan lebih banyak data.
Musk sendiri selama bertahun-tahun telah berjanji untuk segera meluncurkan fitur self-driving ini, namun kerap melewatkan beberapa tenggat waktu yang ditentukan sendiri oleh perusahaan.
Peneliti, regulator, dan grup asuransi mengatakan fitur kemudi otomatis itu lebih kompleks daripada yang diantisipasi perusahaan beberapa tahun lalu. Mereka mengkritik promosi Tesla terhadap sistem Autopilot semi-otomatis yang ada karena dianggap sangat menyesatkan.
Sebuah konsorsium perusahaan teknologi tanpa pengemudi, Partners for Automated Vehicle Education (PAVE), yang mencakup Ford Motor Co, General Motors Co, dan unit self-driving Google Waymo, mengkritik pendekatan Tesla.
"Pengujian jalan umum adalah tanggung jawab serius dan menggunakan konsumen yang tidak terlatih untuk memvalidasi perangkat lunak tingkat beta di jalan umum berbahaya dan tidak sesuai dengan pedoman dan norma industri yang ada," kata PAVE dalam pernyataan.
Autopilot dan sistem bantuan pengemudi canggih serupa dapat memberikan dukungan kemudi, pengereman, dan akselerasi dalam keadaan terbatas, umumnya di jalan raya.
Pemilik Tesla dapat membeli "Full Self Driving" seharga 8.000 dolar AS. Namun, Musk mengatakan bahwa harga akan naik 2.000 dolar AS pada hari Senin. Kenaikan harga serupa akan berlaku di negara lain saat versi uji dirilis di sana, tambahnya.
Baca juga: Hummer listrik edisi pertama habis dipesan dalam 11 menit
Baca juga: Tesla "made in China" diekspor ke Eropa
Baca juga: Tesla pangkas harga mobil di Amerika Serikat dan China
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020