Reuters melaporkan bahwa produsen mobil asal AS itu akan mengirimkan mobil dari pabrik Gigafactory Shanghai ke Jerman, Prancis, Italia dan Swiss.
BMW, salah satu kompetitor Tesla di segmen mobil listrik juga mulai mengirimkan BMW iX3 buatan pabrik Shenyang, China, ke sejumlah negara Eropa.
Kendati ada ketegangan antara Beijing dengan Washington, namun bisnis Tesla di China justru meningkat, dimulai dengan membuat pabrik di Shanghai hingga ekspor ke Eropa.
"Dukungan dari pemerintah China terhadap industri, perusahaan lokal yang inovatif dan pelanggan peka terhadap teknologi baru, menjadikan China pasar terbaik untuk kendaraan listrik," kata Tesla.
Tesla akan memperluas produksi mobil, pengisian daya dan jaringan penjualan di China.
Perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu menjual lebih dari 11.000 sedan Model 3 di China pada bulan lalu. Mereka juga memperluas kapasitas produksi di pabrik Shanghai guna membuat Tesla Model Y.
Baca juga: Tesla pangkas harga mobil di Amerika Serikat dan China
Baca juga: Produksi Tesla bisa tembus 500 ribu unit pada 2020
Baca juga: Elon Musk yakin bisa produksi 500.000 kendaraan tahun ini
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020