Jakarta (ANTARA) - Ide mobil terbang kembali dibahas di General Motors (GM) sebagai cara mereka mengusung program nol kecelakaan, nol emisi, dan nol kemacetan (zero crashes, zero emissions and zero congestion).

Dikutip dari USA Today, Sabtu, produsen mobil AS sedang mempertimbangkan opsi di pasar mobil udara. Opsi tersebut dapat mencakup membuat taksi udara atau bermitra dengan perusahaan lain untuk membuatnya.

"Ini tentu saja ruang yang kami pertimbangkan," kata Stuart Fowle, juru bicara GM. "Seperti yang dikatakan Mary Barra, ketika kita memikirkan Ultium dan semua potensinya, aerial adalah bidang yang kita lihat."

Baca juga: GM mulai bangun pabrik baterai Ultium hasil patungan dengan LG

Baca juga: GM akan buka kembali pabrik di Meksiko secara bertahap


Ini bukan pertama kalinya GM membicarakan gagasan itu. Pada tahun 2018, Mike Abelson, wakil presiden strategi global GM, mengatakan di FT Future of the Car Summit USA di Detroit bahwa GM telah melakukan percakapan dengan perusahaan "taksi udara" tentang penggunaan teknologi kendaraan otonom dan elektrik pembuat mobil untuk menciptakan penerbangan mobil.

Tapi sekarang CEO GM Mary Barra membicarakannya dan mengubah perusahaan.

Barra menyebutkan ide taksi udara selama sambutannya yang disiapkan di konferensi virtual RBC Capital Markets. Ia menjelaskan dalam konteks bagaimana GM dapat lebih memanfaatkan pengembangan EV dan sistem baterai listrik canggih milik Ultium.

"Kami sangat percaya pada masa depan EV kami dan tidak hanya untuk kendaraan, kekuatan dan fleksibilitas sistem baterai Ultium kami membuka pintu untuk banyak kasus penggunaan, termasuk mobilitas udara, yang mewakili langkah alami berikutnya dalam visi nol emisi," kata Barra.

GM melihat peluang mobil terbang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, yang mengatakan pengumuman oleh GM tentang kemitraan atau pekerjaan di ruang ini bisa datang secepatnya tahun depan.

GM telah mengatakan akan mencapai nol kecelakaan dan nol kemacetan dengan mobil self-driving dari divisi Cruise di San Francisco. GM akan mencapai emisi nol dengan masa depan yang serba listrik.

Perusahaan juga telah berjanji untuk membawa setidaknya 20 kendaraan listrik baru ke pasar pada tahun 2023.

Baca juga: GM targetkan 40 persen mobilnya di China bertenaga listrik

Baca juga: GM jual 713.600 kendaraan di China kuartal kedua

Baca juga: Mau saingi Tesla, General Motors diam-diam garap van listrik
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020