Flying Spur awalnya dinamai Continental Flying Spur pada 1959, namun model itu berevolusi menjadi sedan sport Flying Spur pada 2005, sekaligus membedakan model Bentley dengan limusin Continental GT.
Bentley dalam siaran pers di laman resmi perusahaan mengatakan bahwa separuh dari penjualan Flying Spurs berada di pasar China dan Amerika.
Baca juga: Bentley Bentagya listrik hadir di AS akhir tahun ini
Baca juga: Bentley mulai memproduksi Flying Spur 2020
"40.000 Flying Spurs yang diproduksi dalam 15 tahun, sekitar 50 persen dari pelanggan di dua pasar terbesar Bentley, terbagi rata antara China dan Amerika," demikian pernyataan Bentley, Selasa (1/9).
Mereka menambahkan bahwa komposisi Flying Spurs di pasar domestik Inggris sebesar 10 persen, sedangkan sisanya sebanyak 40 persen berada di Eropa, Timur Tengah dan Asia Pasifik.
Flying Spurs menggunakan mesin W12 berpenggerak semua roda (all-wheel drive). Sedan itu dapat melesat dalam kecepatan tertinggi 312 km/jam.
Generasi kedua Flying Spurs hadir pada 2013, dan versi yang dijual saat ini adalah Flying Spurs generasi ketiga yang menggunakan mesin baru V8 twin-turbo 4.0 liter.
Baca juga: Bentley Pikes Peak Continental GT cuma 15 unit di dunia
Baca juga: Bentley mulai kembali produksi Bentayga
Baca juga: Bentley luncurkan warna dan fitur baru untuk Continental GT
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020