Dari total penjualan Mei itu, merek Toyota menyumbang 576.508 unit, Daihatsu 24.753 unit, dan kendaraan komersial Hino 8.199 unit, menurut laporan kinerja penjualan terbaru Toyota yang dipublikasikan, Senin.
Di AS, menurut Toyota, pasarnya pulih dengan cepat, dengan penjualan pada April - Mei masing-masing 46,1 persen dan 74,3 persen dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan ke konsumen individu juga pulih signifikan dengan masing-masing 50 persen dan 86 persen.
Baca juga: Lexus IS anyar dirilis, lebih tangguh di segala permukaan jalan
Baca juga: Ford Escape hybrid, penantang Toyota RAV4 Prime
Di pasar terbesar dunia, China, yang telah lebih dulu relatif sukses mengatasi pandemi, Toyota mencatatkan penjualan April dan Mei masing-masing mencapai 100,2 persen dan 120,1 persen dibanding periode sama 2019. Kendaraan model baru Toyota juga meraih penjualan yang kuat, RAV4 misalnya, mencapai sekitar 17.000 unit.
Sementara di Jepang, yang anjuran tinggal di rumah masih diberlakukan, Toyota membukukan penjualan April dan Mei 79,9 persen dan 66,6 persen dari volume penjualan bulan sama tahun lalu. Khusus Yaris baru, di Jepang penjualannya melebihi target, yakni 10.000 unit. Pasar Jepang, menurut perkiraan Toyota, akan mulai pulih Juni ini.
Selain penjualan April-Mei, Toyota juga mengumumkan penjualannya selama periode Januari hingga Mei 2020, yang totalnya secara global mencapai 3.399.107 unit, 22,6 persen lebih rendah dibanding periode sama 2019.
Dirinci, dari angka itu, merek Toyota berkontribusi 3.064.799 unit, Daihatsu 279.369 unit, dan Hino hanya 54.939 unit.
Baca juga: Toyota Prius AS ditarik karena masalah sistem hybrid
Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia bakal anjlok 50 persen tahun ini akibat Corona
Baca juga: Penjualan mobil Indonesia Mei 2020 terjun 95,7 persen
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020