Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pembuat chip Intel membeli startup transportasi Moovit seharga 900 juta dolar AS untuk pengembangan "Robotaxi" yang direncanakan beroperasi pada awal 2022.

Moovit akan tetap menjadi perusahaan independen, namun data dari 800 juta pengguna di 102 negara akan diintegrasikan ke dalam unit mobil otonom Intel yakni Mobileye.

"Moovit adalah akuisisi yang mengisi beberapa celah yang sangat kritis yang harus kita teruskan," kata CEO Mobileye, Amnon Shashua kepada Reuters, Selasa.

Baca juga: GM Cruise akan luncurkan Robotaxi akhir tahun ini

Baca juga: Mobil swakemudi lebih pantas untuk angkutan, kata bos Robotaxis


Tujuan awalnya adalah memiliki armada taksi kecil tanpa sopir (robotaxi) di negara-negara seperti Israel, Prancis, dan juga Korea Selatan.

Moovit populer untuk membantu para penumpang atau wisatawan menemukan destinasi.

"Setelah terintegrasi dengan Mobileye, aplikasi akan menjadi platform untuk memesan robotaxi dan data real-time akan memastikan kendaraan dikerahkan di daerah permintaan tinggi," kata Shashua.

Intel memperkirakan, bisnis robotaxis akan menjadi pasar yang besar dengan capaian nilai 160 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Shashua menerangkan bahwa keputusan untuk membeli Moovit saat ini adalah waktu yang tepat, ketika sebagian besar ekonomi dunia terhenti karena wabah COVID-19.

"Untuk perusahaan seperti Intel, yang memiliki rencana sangat teratur tentang bagaimana masa depan harus dibuka, COVID-19 seharusnya tidak menjadi kemunduran. Sebaliknya, Anda harus melihat krisis kemudian menemukan peluang," terang Shashua.

Baca juga: Intel bersiap akuisisi Moovit

Baca juga: Apple berencana jual Mac dengan "chip" sendiri mulai 2021
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020