Namun, Daimler juga mengantisipasi adanya kerugian operasi pada kuartal kedua menyusul pandemik virus corona (COVID-19).
"Tidak ada yang mencolok pada angka-angka mobil yang telah kita lihat sejauh ini di seluruh industri. Tapi Daimler tampaknya memiliki awal yang baik untuk kuartal pertama, dan mengelola modal kerja lebih baik," kata analis Jefferies Philippe Houchois.
Daimler menegaskan bahwa mereka mengharapkan pendapatan dan penerimaan grup sebelum bunga dan pajak (EBIT) berada di bawah level 2019, namun mendapat biaya yang substansial pada periode tahun sebelumnya.
Baca juga: Bisnis Mercedes-Benz di China berangsur normal
Baca juga: Daimler prediksi penurunan pendapatan hingga 70 persen karena pandemi
Divisi Mobil & Vans Mercedes-Benz sekarang terlihat memberikan EBIT di atas tahun sebelumnya, kata perusahaan itu.
Pekan lalu, hasil pra-rilis Daimler menunjukkan adanya penurunan hampir 70 persen dalam laba operasi kuartal pertama dan memperingatkan bahwa arus kas yang digunakan untuk membayar dividen akan anjlok pada tahun ini.
EBIT kuartal pertama adalah 617 juta euro, turun dari 2,8 miliar euro pada periode tahun sebelumnya, dimana 510 juta euro berasal dari unit mobil Mercedes-Benz.
Baca juga: Volvo dan Daimler kembangkan mesin hidrogen untuk truk
Baca juga: Daimler belum berminat bawa truk listrik ke Indonesia, kenapa?
Baca juga: Daimler merencanakan akan pangkas 15.000 pekerja mereka
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020