Jochen Zeitz dikenal memiliki potensi besar untuk mengubah keadaan Harley Davidson yang sedang terpuruk, seperti yang ia lakukan terhadap brand Puma yang hampir bankrut pada era 1990-an.
Berkat Jochen Zeitz, Puma berhasil menjadi salah satu dari tiga merek olahraga top dunia.
Harley-Davidson menyatakan, Zeitz akan menjabat sebagai CEO setidaknya sampai Harley Davidson berhasil mendapatkan CEO terbaru yang dapat membawa kesuksesan di masa mendatang.
Baca juga: Harley Davidson bawa dua model Power Cruiser terbaru ke IIMS 2019
Baca juga: BMW Astra gandeng komunitas Harley-Davidson
Pendiri konsultasi Motorcycle Global, Michael Uhlarik, berharap Harley dapat memberikan Zeitz waktu jangka panjang karena dia sudah terbukti memiliki keterampilan "proven turnaround".
"Ini bukan tentang kuartal berikutnya atau laba per saham," kata Uhlarik yang dikutip dari Reuters, Senin.
"Mereka harus membangun strategi jangka panjang, multi-tahun," tambah dia.
Harley selama bertahun-tahun gagal meningkatkan penjualan di Amerika Serikat (AS), pasar teratas yang menyumbang lebih dari setengah penjualan sepeda motornya.
Seiring bertambahnya usia, Harley Davidson yang berbasis di Milwaukee ini merasa sulit untuk menarik pelanggan baru.
Levatich sejak 2015 sudah berusaha dengan melakukan peluncuran produk baru hingga motor bertenaga baterai.
Kendati demikian, Harley tidak memiliki perubahan yang cukup signifikan.
Penjualan sepeda motor Harley pada tahun 2019 di AS adalah yang terendah setidaknya dalam 16 tahun belakangan. Turunnya penjualan memaksa perusahaan untuk membatasi produksi .
Pada tahun 2019, volume pengiriman sepeda Harley di Amerika Serikat adalah yang terendah dalam dua dekade. Bersamaan dengan itu, pengiriman global juga menjadi yang terendah sejak 2010 lalu.
Baca juga: Harley-Davidson perkenalkan dua motor listrik konsep
Baca juga: Harley-Davidson hentikan produksi sepeda motor listrik LiveWire
Baca juga: Strategi Harley-Davidson LiveWire tersandung masalah harga
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020