Jakarta (ANTARA) - Pabrikan kendaraan dari Korea Selatan, tampaknya mulai merasakan dampak akibat penyebaran virus corona yang mengganggu jalannya produksi dan operasi pabrik di China.

Terdapat lima produsen mobil di negara itu, seperti Hyundai, Kia Motors Corp, GM Korea Co, Renault Samsung Motors Corp dan SsangYong Motor Co, serta dua perusahaan semikonduktor terkemuka, seperti Samsung Electronics Co dan SK hynix Inc.

Mereka mengatakan, operasi dan produksi barang mungkin akan menghadapi kesulitan jika situasi berubah status dari yang buruk menjadi lebih buruk.

Pembuat suku cadang mobil Jerman Leoni AG, dari Leoni Wiring Systems Korea, Inc., baru-baru ini memutuskan untuk menunda operasi pembuatan kabel mereka di pabrik Cina hingga 9 Februari. Keputusan itu akan mempengaruhi produksi kendaraan GM Korea, Renault Samsung dan SsangYong.

Tiga pembuat mobil Korea Selatan saat ini sedang memeriksa persediaan mereka dan mencari cara untuk mengamankan bagian-bagian dari pemasok lain jika ada yang tidak beres.

Dalam kasus ini produsen Korea Selatan, SsangYong Motor telah menjadi produsen mobil pertama yang menjadi korban penyebaran virus corona.

Baca juga: Toyota tutup pabrik di China sampai 9 Februari

Baca juga: Virus corona, Google tutup semua kantor di China untuk sementara


Pada Jumat (31/1) waktu setempat, SsangYong Motor mengatakan akan menghentikan operasi pabrik perakitan mobil satu-satunya di Pyeongtaek, 70 kilometer selatan Seoul, dari 4-12 Februari karena kekurangan suku cadang kabel.

Sedangkan GM Korea dan Renault Samsung mengatakan, mereka sedang memantau situasi saat ini dengan cermat untuk meminimalkan dampak pada produksi di masa depan.

"Kami tidak melihat dampak langsung pada produksi kami, karena kami dapat menerima kabel dari mitra aliansi kami, yakni Nissan Motor dan Mitsubishi. Tetapi jika virus terus menyebar, akan ada kekurangan suku cadang," kata juru bicara Renault Samsung yang dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Senin.

Hyudai dan Kia tidak menerima komponen kabel dari pabrik Leoni di China, juga mengharapkan kurangnya kabel dan bagian lain dari pemasok Korea Selatan yang memiliki pabrik di Cina.

"Ini adalah masalah pembuat mobil global yang memiliki fasilitas produksi di China. Kami akan melihat langkah-langkah untuk mengatasi kekurangan pasokan dari China," kata juru bicara Hyundai.

Untuk meminimalisir suku cadang yang tersedia, Hyundai telah membatalkan pekerjaan lembur yang dijadwalkan pada akhir pekan untuk memproduksi kendaraan utilitas sport Palisade di pabriknya di Ulsan, 410 kilometer tenggara Seoul.

Dampak dari virus ini dapat memberikan pukulan lebih lanjut ke Hyundai dan Kia, yang telah berjuang dengan penurunan penjualan di pasar mobil terbesar dunia dalam tiga tahun terakhir.

Di Cina, penjualan mobil tetap lemah karena dampak dari ketegangan politik yang tersisa antara Seoul dan Beijing atas penyebaran sistem pertahanan rudal AS yang canggih, yang disebut THAAD, di Korea Selatan pada 2017.

Baca juga: Pusat belanja di Seoul tutup karena virus corona

Baca juga: Wabah corona hambat pengiriman "smartphone" global

Baca juga: BMW perpanjang libur pabrik di China karena virus corona
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020