Jakarta (ANTARA) - Ojek dan taksi online di jalan raya mungkin sudah biasa, tapi kalau taksi udara untuk perkotaan tentu hal yang baru dan itu lah yang digagas Hyundai bersama penyedia transportasi berbasis aplikasi Uber.

Kemitraan baru Hyundai Uber diumumkan, Senin (6/1), di ajang Consumer Electronics Show 2020 Las Vegas, yang sekaligus memamerkan pesawat konsep untuk taksi udara.

Konsep kendaraan udara yang dirilis Hyundai hari ini sebagian diciptakan melalui proses desain terbuka Uber, pendekatan yang diilhami oleh NASA yang memulai inovasi dengan meluncurkan konsep desain kendaraan secara publik sehingga setiap perusahaan dapat menggunakannya untuk berinovasi dalam model taksi udara dan teknologi rekayasa.

Dalam kemitraan ini, Hyundai akan memproduksi dan menggunakan kendaraan udara, dan Uber akan menyediakan layanan dukungan wilayah udara, koneksi ke transportasi darat, dan antarmuka pelanggan melalui jaringan berbagi perjalanan udara.

Kedua belah pihak berkolaborasi pada konsep infrastruktur untuk mendukung take-off dan landing untuk kelas kendaraan baru ini.

"Visi kami tentang Urban Air Mobility akan mengubah konsep transportasi perkotaan," kata Jaiwon Shin, Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Divisi Urban Air Mobility (UAM) Hyundai, dalam pernyataan resmi, dikutip Selasa.

Baca juga: Geely berinvestasi di Volocopter untuk bisnis mobil terbang

Baca juga: Taksi terbang Uber bakal mengudara di Melbourne

 
Salah satu bagian pada purwarupa taksi terbang Hyundai-Uber (Reuters)

“Kami mengharapkan UAM untuk menghidupkan kembali komunitas perkotaan dan menyediakan lebih banyak waktu berkualitas bagi masyarakat. Kami yakin bahwa Uber Elevate adalah mitra yang tepat untuk membuat produk inovatif ini tersedia untuk sebanyak mungkin pelanggan."

“Hyundai adalah mitra kendaraan pertama kami dengan pengalaman memproduksi mobil penumpang dalam skala global. Kami percaya Hyundai memiliki potensi untuk membangun kendaraan Uber Air dengan harga yang tidak ada di industri kedirgantaraan saat ini, memproduksi pesawat terbang yang berkualitas tinggi dan dapat diandalkan dengan volume tinggi untuk menurunkan biaya penumpang per perjalanan,” kata Eric Allison, kepala Uber Elevatate.

Hyundai telah bekerja sama dengan Uber Elevate untuk mengembangkan model PAV (Personal Air Vehicle), S-A1, yang menggunakan proses desain inovatif untuk mengoptimalkan pesawat listrik yang lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) untuk keperluan pengembaraan udara.

Inisiatif Elevate mendasarkan proses ini pada pendekatan historis NASA dalam mengeluarkan konsep desain secara terbuka untuk menginspirasi inovasi di antara banyak perusahaan, mendorong pengembangan model penelitian umum untuk meneliti konsep aerodinamika baru dan mengkatalisasi kemajuan industri dalam desain sayap, kebisingan, aerodinamika, dan verifikasi simulasi.

Hasilnya, model S-A1 Hyundai yang diluncurkan di CES mencerminkan desain eVTOL sebelumnya yang telah dirilis Uber Elevate.

Baca juga: Airbus sukses uji taksi terbang tanpa pilot

Baca juga: Uber gandeng NASA kembangkan taksi terbang


 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020