Jakarta (ANTARA) - Tesla dikabarkan tengah mengembangkan paket baterai mobil listrik yang mampu bertahan untuk pemakaian hingga jarak tempuh 1,6 juta kilometer atau 1 juta mil.

Dilansir Carscoops, Sabtu, Tesla telah bekerja sama dengan para ilmuwan dari Universitas Dalhousie, Kanada sejak April 2019, untuk menciptakan baterai lithium-ion berteknologi baru.

Baca juga: Tesla beli perusahaan baterai Maxwell Technologies

Baterai tersebut diklaim lebih unggul daripada baterai lithium-ion biasa yang digunakan oleh kebanyakan mobil listrik saat ini.

Baterai 100 kWh yang saat ini digunakan oleh varian Tesla Model S dan Model X, performanya diklaim hanya bertahan di antara 1.000-2.000 siklus pengisian.

Sedangkan lithium-ion bertektonologi baru hanya kehilangan 5 persen dari kapasitasnya setelah melalui 1.000 siklus pengisian dan masih menampung 90 persen dari kapasitasnya meskipun telah mengalami 4.000 siklus pengisian.

Baca juga: Tesla hingga GS Yuasa, belasan pabrik berlomba produksi baterai EV di Eropa

Lebih lanjut dijelaskan, baterai baru ini tersusun dari struktur kristal katoda dan susunan kimiawi baru yang lebih tahan dari kerusakan akibat siklus pengisian daya. Selain itu, teknologi ini juga meningkatkan kepadatan energi dan efisiensi jauh menggungguli baterai yang digunakan saat ini.

Bos Tesla Elon Musk mengatakan, paket baterai 1 juta mil itu bisa sangat berguna untuk truk jarak jauh yang sering dikendarai hingga 150.000 mil per tahun.

Namun untuk segmen mobil penumpang, paket baterai itu mungkin tidak memberi manfaat banyak karena umur rata-rata untuk sebuah kendaraan di Amerika Serikat hanya 150.000 mil.

Meskipun sebagian besar produsen kendaraan listrik lebih menyukai teknologi baterai solid-state, Musk percaya teknologi lithium-ion memiliki masa depan yang menjanjikan.

Baca juga: Tesla perbarui software baterai usai kasus kebakaran Model S

Baca juga: Tesla perkenalkan V3 Supercharging, 50 persen lebih cepat
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020