Jakarta (ANTARA) - Suzuki Indonesia mengekspor 37.295 mobil pada periode Januari hingga Juli 2019, dengan All New Ertiga sebagai produk utama sebanyak 14.865 unit.

Berdasarkan data total ekspor yang didapat dari PT Suzuki Indomobil Sales, Kamis, All New Ertiga yang diekspor secara utuh (CBU/Completely Built Up) berjumlah 12.945 unit, sedangkan yang diekspor secara terurai (CKD/completely knocked down) sebanyak 1.920 unit.

Baca juga: Ekspor Toyota Indonesia turun di tengah tekanan ekonomi global

Negara tujuan ekspornya tersebar dari Asia (Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussallam), Amerika Latin (Bolivia, Peru, Chile, Kolombia, Uruguay), hingga Amerika Tengah (Meksiko, Panama, Haiti, dan Costa Rica).

Produk lain yang juga menopang ekspor Suzuki Indonesia adalah APV secara CBU sebanyak 3.740 unit. Karimun Wagon R juga menuai hasil positif dengan angka ekspor sebanyak 17.616 unit secara CKD.

New Carry yang baru diluncuran Suzuki Indonesia juga menjadi produk sasaran ekspor. Kendati baru dilepas sebanyak 906 unit sejak ekspor pertama tahun ini, kendaraan niaga itu akan diekspor hingga ke 100 negara.

"Carry tujuan ekspornya menjadi 100 negara. Ada tambahan 45 negara," kata Marketing Director 4Wheel PT SIS, Donny Saputra, Rabu (28/8).

Pada 14 Agustus 2019, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menerima apresiasi dari Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, sebagai nominator Non Mitra Utama (MITA) Non Authorized Economic Operator (AEO) terbaik karena patuh administrasi.

Selain patuh administrasi, Suzuki juga dinilai memiliki dwelling time (waktu tinggal) yang singkat dan memenuhi ketentuan waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, dan melalui ekspor-impor Suzuki turut berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui pembayaran pajak yang tepat waktu.


Baca juga: Ini 5 keunggulan Suzuki New Carry Pick Up

Baca juga: All New Ertiga dan Carry dorong kenaikan 38 persen penjualan Suzuki

 
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019