Usulan peremajaan mobil dinas presiden muncul karena kondisi kendaraan sudah tidak stabil dan pernah mengalami mogok saat Jokowi melakukan kunjungan kerja. Penggantian mobil dinas kepresidenan pun merupakan hal yang lumrah dan sudah dilakukan sejak presiden pertama.
Sementara itu, sejumlah produsen mobil mewah pun tertarik untuk menawarkan supaya bisa menyandang status mobil RI 1. Saat ini sudah ada dua merek yang diisukan telah mengajukan minatnya, Mercedes-Benz dan BMW sudah menawarkan produknya untuk digunakan sebagai kendaraan dinas RI-1.
Mobil presiden tentunya memiliki spesifikasi keamanan dan standar keselamatan yang berbeda dibanding mobil biasa. Namun setiap presiden memiliki mobil dinas dengan jenis yang berbeda-beda disesuaikan dengan zamannya.
Berikut adalah beberapa mobil kepresidenan dari masa ke masa yang berhasil dihimpun ANTARA dari berbagai sumber:
Baca juga: BMW optimis menangi tender kendaraan dinas Presiden
Era Sukarno
Mobil pertama Sang Proklamator saat menjabat Presiden RI adalah Buick-8 Limited Edition buatan Buick keluaran tahun 1939. Mobil itu yang menemani Soekarno, terutama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia antara 1945-1949.
Unit yang digunakan Presiden Sukarno merupakan satu dari 1.451 unit yang diproduksi pada 1939, sebetulnya mobil ini tidak dibeli melainkan ditemukan oleh Ketua Barisan Banteng, Sudiro, pada 1945 di belakang kantor Departemen Perhubungan, pada akhir penjajahan Jepang 1945.
Meski sudah berumur enam tahun, mobil yang memiliki mesin delapan silinder dengan kapasitas 5.247 cc ini merupakan yang terbagus di Jakarta saat itu.
Sudiro mendekati sopirnya untuk membujuk pulang ke kampungnya di Kebumen, meminta kunci, kemudian mobil tersebut dipersembahkan kepada Presiden Soekarno. Mobil dinas kepresidenan tersebut disemati nomor polisi Rep-1.
Selain Buick-8 Limited Edition, mobil dinas Presiden Sukarno antara lain Cadillac 75, Mercedes-Benz 600, GAZ 13, Zil 111, Lincoln Cosmopolitan (limosin cabrio) dan Chrysler Imperial.
Baca juga: Presiden dan Menperin naik AMMDES di GIIAS
Sementara mobil ZIL 111, keluaran pabrikan Uni Soviet Zavod Imeni Likhacheva tahun 1958 dan merupakan limousine yang dihadiahkan oleh Uni Soviet untuk Sukarno.
Mobil itu dibalut mesin 6.0L ZiL-111 V8 yang mampu menghasilkan tenaga puncak setara 200 tenaga kuda (hp) dengan dua tingkat percepatan transmisi otomatis serta memiliki kecepatan maksimal 170 km per jam.
Kemudian yang paling terkenal adalah kendaraan Chrysler Imperial yang diproduksi di Amerika Serikat. Imperial memang menjadi andalan Chrysler, pabrikan ini mengeluarkan banyak generasi Imperial sejak 1926 (generasi pertama) hingga 1954 (generasi keenam). Bahkan, untuk mengulangi kejayaannya, Chrysler mengeluarkan Imperial generasi ketujuh tahun 1990.
Mobil generasi enam inilah yang digunakan oleh Soekarno, hadiah dari Raja Arab Saudi. Mobil ini terkenal karena sejarahnya pernah menjadi sasaran bom granat di Cikini pada tahun 1957.
Mobil bersejarah ini kini disimpan di Museum Gedung Joang 45 Menteng 31, Jakarta.
Baca juga: Bagi-bagi sepeda dan mobil mogok Pak Jokowi
Era Soeharto
Presiden kedua RI menggunakan beberapa merk mobil sebagai tunggangannya sehari-hari. Mengingat Soeharto berkuasa selama 32 tahun, tentu banyak mobil kepresidenan yang pernah digunakan oleh Presiden RI kedua tersebut.
Saat baru menjabat sebagai Presiden RI, Soeharto memutuskan mengganti mobil kepresidenan dengan Cadillac DeVille Series 70 Fleetwood Limousine pada 1966, peremajaan pun terus dilakukan, hingga jelang akhir masa pemerintahannya ia menjadikan Mercedes Benz G-Class sebagai mobil kenegaraannya.
Cadillac DeVille Series 70 Fleetwood Limousine memiliki mesin 7.025cc OHV V8 dengan tiga tingkat percepatan otomatis Turbo-Hydramatic 400 dan mampu menghasilkan tenaga puncak 375 hp.
Baca juga: Teka-teki mobil kepresidenan Emmanuel Macron: Renault atau Peugoet?
Kemudian, menyusul generasi kesepuluh dari lini produk yang sama, Soeharto menggantinya dengan Cadillac DeVille Series 75 Fleetwood Limousine pada 1971, yang memiliki kapasitas mesin lebih besar menjadi 7.729cc OHV V8.
Selanjutnya, Soeharto mencicipi Mercedes-Benz W116 Barong keluaran 1975. Kemudian Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL keluaran 1987.
Pabrikan kendaraan asal Jerman ini merancang mobil Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL dengan standar keamanan yang tinggi.
Ketangguhan mobil ini bisa dilihat dari bagian kaki-kaki mobil tersebut, di mana perusahaan ban Michelin ditunjuk untuk membuat ban dengan keamanan tingkat tinggi, berupa ban anti peluru dan ranjau. Spesifikasi ban ini pun sama dengan yang diminta Presiden Rusia, Boris Yeltsin.
Tak hanya ban, mobil Kepresidenan Soeharto juga telah dilengkapi kaca anti peluru. Pada bagian bodi dilapisi baja dan platina hitam, sehingga tahan serangan peluru, mortir dan guncangan.
Untuk jantung pacu, Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL menggunakan mesin M117.963 delapan silinder berkapasitas lima liter, yang mampu melaju hingga kecepatan 220 km/jam.
Uniknya, mobil lansiran 1987 itu memiliki nomor polisi mobil yang sempat berubah dari B1 menjadi RI-1.
Tidak hanya Soeharto Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL juga digunakan oleh sejumlah pemimpin dunia seperti Presiden AS ke-42 Bill Clinton dan Ratu Inggris Elizabeth.
Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL menjadi mobil terakhir yang digunakan Soeharto saat meninggalkan Istana Kepresidenan setelah membacakan surat pengunduran diri, dan belakangan seizin Presiden RI ketiga BJ Habibie unitnya dibawa ke museum Mercedes-Benz di Stuttgart, Jerman.
Baca juga: Selintas mobil RI 1 dari masa ke masa
Meski meninggalkan istana dengan mobil Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL, pada tahun 1994 Soeharto sempat membeli Mercedes-Benz W140 S600.
Soeharto beberapa kali juga tampak lebih senang menumpangi mobil jip Mercedes-Benz G-Klasse dalam perjalanan dinasnya, kendaraan tersebut sebetulnya diperuntukkan bagi pasukan pengamanan presiden (Paspampres).
Mercedes G-Class ini merupakan tipe Sport Utility Vehicle (SUV) yang cocok di segala medan. Huruf G di kata G-Class merupakan kependekan dari kata Geländewagen yang bermakna kendaraan segala medan. Saat ini G-Class masih digunakan di lingkungan kepresidenan sebagai kendaraan operasional Paspampres.
Era BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri
Di masa pemerintahan Presiden RI ketiga hingga kelima, Indonesia yang masih dalam masa pemulihan pascakrisis moneter 1998 memilih untuk tidak menghamburkan uang hanya demi mengganti tunggangan kepresidenan.
Sehingga, Presiden RI ketiga BJ Habibie (1998-1999), Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (1999-2001) dan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri (2001-2004) mewarisi Mercedes-Benz W140 S600 yang ditinggalkan dari masa pemerintahan Soeharto.
Mobil tersebut dilengkapi fitur keamanan mumpuni standar pemimpin dunia, yakni kaca dan bodi antipeluru serta tahan dari serangan mortir atau granat.
Baca juga: Mobil Soekarno pemberian Soviet dipajang di IIMS
Mercedes-Benz W140 mampu melesat dengan kecepatan puncak 210 km/jam.
Meski begitu, di luar jabatannya, Habibie saat ini mengoleksi puluhan mobil di basement rumahnya. Salah satu koleksinya adalah Mercedes Benz SL300 - Gullwing.
Meski tak mengkoleksi mobil, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur selalu punya ciri khas pada mobil pribadinya. Gus Dur selalu menggunakan plat nomor 1926 AW yang menunjukkan kelahiran Nahdlatul Ulama tahun 1926 dan kependekan namanya yakni AW.
Sedangkan Megawati kerap menggunakan sedan mewah pabrikan Jepang yaitu Lexus dengan plat nomor B 1 PDI untuk menghadiri sejumlah acara.
Baca juga: Aurus Senat, limusin lapis baja Rusia menuju pasar Eropa
Era Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Keenam RI ini menggunakan Mercedes-Benz W140 S600 sejak pertama menjabat pada 2004. Mobil keluaran tahun 1994 yang tahan peluru ini sudah digunakan sejak zaman Soeharto tahun 1995.
Meski menggunakan mobil warisan Presiden Soehato, SBY juga menggunakan mobil lain. Dalam kondisi tertentu, seperti contoh ke luar kota atau banjir, Presiden SBY sering dilihat menggunakan mobil pribadinya, BMW X5 anti peluru.
Namun pada 2008 terjadi pergantian mobil kepresidenan dengan mendatangkan Mercedes-Benz W2111 S600 Guard yang sudah memiliki standar keamanan Eropa B6/B7 yang artinya mampu menahan proyektil senjata api berukuran kecil standar militer, serta mampu memberikan perlindungan dari serpihan ledakan granat tangan dan sejumlah bahan ledak lain.
Mobil ini lah yang belakangan masih digunakan oleh Presiden RI ketujuh Joko Widodo, yang kerap digunakan dalam perjalanan dinasnya ke beberapa daerah di Indonesia.
Baca juga: Limusin Aurus Senat, mobil Kepresidenan Rusia yang gantikan Mercedes
Era Jokowi
Presiden Ketujuh RI ini menggunakan kendaraan warisan dari presiden sebelumnya SBY, Mercedes-Benz S600 Pullman Guard yang sudah memiliki lisensi perlindungan B6/B7 dengan standar proteksi keamanan tertinggi dari sebuah mobil.
Ketangguhan Mercy S600 Pullman Guard ini diklaim lebih canggih dari sebelumnya, tetap mampu menahan tembakan dari senapan, mortir, granat, hingga serpihan ledakan bom.
Tidak hanya body dan kaca anti peluru. Jika mobil ini kempes atau bocor, ternyata ban mobil masih dapat lari sejauh 60 kilometer serta roda pun dibekali sistem monitor untuk menjaga tekanan udaranya.
Pada bagian kaca depan dan jendela belakang mobil ini tahan panas, sistem adjustable doorhold di keempat pintu, kemudian pintu belakang dapat ditarik dan menutup secara otomatis, serta tirai belakang listrik.
Berbagai fitur lainnya pada mobil ini disebut telah terkoneksi internet, climate control, four zone AC, individual TV, hingga tabung oksigen.
Mobil ini juga dilengkapi sistem pemadam kebakaran yang mampu mengunci titik penyebaran api serta panic alarm system untuk memberitahu saat ada ancaman.
Untuk jantung pacu, mobil ini dibenamkan mesin 12 silinder Bi-turbo, dengan mampu memuntahkan tenaga hingga 517 Tk.
Meski memiliki bobot mencapai 4.200 kilogram, Mercedes-Benz S600 Pullman Guard mampu melesat dengan kecepatan puncak 210 km/jam.
Uniknya, Kendaraan berpelat RI 1 yang berusia hampir 12 tahun tersebut pernah mogok dua kali pada Tahun 2017.
Mercedes-Benz S600 Pullman Guard itu tiba-tiba mogok di Kalimantan Barat usai Jokowi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Mempawah pada Maret. Mobil mengalami masalah di bagian pengaturan gas sehingga akselerasinya melemah karena faktor usia.
Kemudian mobil kembali mogok saat kunjungan Jokowi ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Baca juga: Kalashnikov CV-1, mobil listrik Rusia penantang Telsa
Pewarta: Galih Pradipta
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019