Jakarta (ANTARA News) - Komite parlemen Inggris pada Jumat menyarankan agar pemerintah mengajukan larangan penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan diesel (combustion engine), serta kendaraan berjenis van selama delapan tahun ke depan sejak 2032 kemudian ditetapkan pada 2040, guna membantu negara mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dilansir Reuters, Inggris diharapkan menjadi pemimpin dunia dalam teknologi kendaraan listrik, yang saat ini berencana melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada 2040 untuk memenuhi target iklimnya.

"Jika kita serius menjadi pemimpin dunia EV (kendaraan listrik) , pemerintah harus maju dengan target penjualan mobil dan van baru menjadi nol emisi pada 2032," kata Ketua Komite Bisnis, Energi dan Strategi Industri Rachel Reeves.

Meskipun demikian, laporan itu mengatakan negara harus meningkatkan insentif untuk serapan kendaraan listrik dan mengkritik keputusan untuk memotong insentif pada kendaraan listrik hibrida plug-in mulai November ini.

Ia juga mengatakan, infrastruktur negara untuk pengisian kendaraan listrik belum sesuai dengan tujuan itu.

"Pemerintah perlu memliki pegangan dan memimpin koordinasi dukungan keuangan dan pengetahuan teknis yang diperlukan bagi otoritas lokal untuk mempromosikan infrastruktur ini serta membantu memastikan bahwa mobil listrik adalah pilihan yang menarik bagi konsumen," tambahnya.

Inggris memiliki sekitar 16.500 titik pengisian daya listrik, tetapi masih membutuhkan lebih banyak guna mencapai setidaknya 100.000 titik pada tahun 2020, menurut laporan perusahaan data yang berbasis di Inggris Emu Analytics pada Mei, demikian Reuters.

Baca juga: Pemerintah melarang kendaraan diesel beroperasi di Berlin

Baca juga: Kebocoran hidrolik picu kebakaran, Ford "recall" GT supercar

Baca juga: Agensi AS mengatakan klaim keamanan Tesla melampaui analisisnya
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018