Jakarta (ANTARA News) - Para pebalap tidak hanya dituntut untuk mahir dalam mengendalikan kendaraannya di lintasan, namun juga harus menjaga konsentrasi sepanjang lomba agar mampu mengambil keputusan tepat sekaligus menghindari risiko kecelakaan.

Pebalap Indonesia Renaldi Hutasoit mengatakan konsentrasi dalam balapan bisa dibangun dengan latihan fisik yang teratur. Pebalap Ferrari Challenge itu menjelaskan kekuatan fisik yang prima membantu pebalap untuk terus fokus dalam perlombaan dan membantu pebalap untuk mengambil keputusan secara cepat di lintasan.

"Saya rekomendasikan latihan fisik. Orang yang anggap enteng kondisi fisik, biasanya sudah kalah duluan. Yang fisiknya bagus akan lebih siap dan lebih fokus di lintasan," kata Renaldi kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

"Menjadi pebalap bukan hanya soal skill mengemudi. Skill mengemudi tentu bisa membawa mobil berlari kencang di trek," kata Renaldi. "Tapi dalam lomba ada juga pebalap lain, jadi kami perlu berpikir yang menguras fisik. Kami juga bermain strategi."

Ia juga mengingatkan perlunya perhitungan matang saat memacu kendaraan dengan kecepatan maksimal. Hal itu diperlukan guna mengurangi risiko salah perhitungan yang bisa menyebabkan kekalahan.

"Kadang, kami harus kalkulasi juga. Kalau putaran akhir atau tikungan terakhir biasanya berani ambil risiko. Tapi kalau masih putaran awal, kami harus tahan emosi," katanya.

Selain latihan fisik, hal lain yang perlu dilakukan pebalap adalah rajin berlatih dengan mobil yang akan dikendarai di lintasan.

"Jangan lupa untuk terus berlatih dengan mobilnya. Karakter mobil kadang berbeda," katanya.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018