Honda, Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co dan produsen mobil Jepang lainnya sekarang menganggap Amerika Serikat sebagai pasar terbesar. Namun Honda mengalami pertumbuhan signifikan di China dalam tiga tahun terakhir berkat model baru di segmen sport utility vehicle (SUV) termasuk CR-V dan Vezel.
Tahun lalu, penjualan mobil di China melonjak 15,5 persen menjadi 1,44 juta unit walaupun pertumbuhan pasar kendaraan melambat menjadi hanya tiga persen per tahun, paling lemah dalam dua dekade belakangan.
Sebaliknya, penjualan di Amerika Serikat, yang selama puluhan tahun menjadi pasar terbesar Honda, justru stagnan di angka 1,64 juta unit kendaraan tahun lalu.
Pertumbuhan yang signifikan tidak mungkin terjadi karena seluruh penjualan kendaraan di AS diperkirakan akan mundur setelah mencapai titik tertinggi pada 2016.
Pada kuartal ketiga, Asia, termasuk China, menjadi satu-satunya wilayah yang mengalami pertumbuhan penjualan kendaraan tahunan untuk merek Honda, sementara penjualan di Jepang, Amerika Utara, Eropa dan wilayah lainnya turun.
Honda memperkirakan Asia akan melewati Amerika Utara sebagai wilayah dengan penjualan kendaraan tahunan terbesar untuk pertama kalinya tahun ini.
Honda sedang meningkatkan produksi di China, dan Wakil Presiden Eksekutif Seiji Kuraishi mengatakan kenaikan kapasitas yang signifikan akan sulit dilakukan sampai pabrik baru selesai pada 2019 melalui usaha patungan dengan perusahaan China Dongfeng Motor Group.
"Kami berjuang untuk meningkatkan produksi di China, sehingga sulit untuk menyesuaikan penjualan kami di pasar AS saat ini," kata Kuraishi kepada wartawan.
"Tapi mengingat keadaan pasar saat ini, kemungkinan China akan segera melewati Amerika Serikat," kata dia sebagaimana dikutip Reuters.
Honda berencana meluncurkan mobil listrik kompak bertenaga baterai di China akhir tahun ini, dan Kuraishi mengatakan bahwa perusahaan juga fokus mengembangkan layanan berbagi mobil dan mobilitas baru lainnya di Negeri Tirai Bambu itu.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018