Jakarta (ANTARA News) - Fiat Chrysler Automobiles (FCA) mengeluarkan bantahan atas laporan sejumlah media lokal Jepang yang menyebutkan grup otomotif Italia itu berencana menutup bisnis mobil berjenama Chrysler di Negeri Sakura tahun depan menyusul buruknya performa penjualan.
"Meskipun FCA Jepang sudah mengumumkan rencana untuk berkonsentrasi di merek Jeep ke depannya, belum ada keputusan yang diambil untuk Chrysler," kata pabrikan itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Senin.
Sebelumnya, harian bisnis Nikkei melaporkan FCA, yang memasarkan merek Jeep, Fiat, Alfa Romeo dan Abarth di Jepang, di ujung pengambilan keputusan untuk menyudahi pemasaran Chrysler di Jepang, yang hanya terjual tak sampai 300 unit pada 2016, turun jauh dari puncak penjualan tahunan 2.000 unit.
Angka tersebut, terjun bebas dan menyisakan sekira 10 persen saja dari apa yang mereka capai satu dasawarsa silam.
Terlebih lagi, FCA saat ini hanya menjual satu model Chrysler di Jepang, yakni sedan mewah 300s, yang "menumpang" dijual di jaringan diler Jeep.
Sementara itu, Fiat dan Jeep cukup bertumbuh di Jepang, dengan penjualan masing-masing sekira 6.700 unit dan 9.400 unit pada tahun lalu, membuat keduanya masuk ke dalam 10 besar jenama asing di pasar otomotif Jepang.
Mobil merek asing memang tak begitu populer di pasar otomotif Jepang, yang didominasi penuh pabrikan lokal, bahkan tahun lalu jenama asing hanya memiliki tak sampai 10 persen dari total penjualan mobil baru atau sekira 295.000 unit saja.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017