Strategi itu ditempuh dengan agresivitas mereka menghadirkan produk-produk baru di lini kendaraan penumpang, yang pada 2017 saja sudah memperkenalkan Ertiga Diesel Hybrid dan Suzuki Ignis.
"Dulu orang kenal Suzuki itu apa? Malah identik dengan angkutan kota," kata Manajer Riset Pemasaran, Analisis Data & ATL Divisi Pemasaran 4W SIS, Rifkie Setiawan, di sela-sela Suzuki Ignis Urban Race di Jakarta, Selasa.
Menurut Rifkie, Ertiga merupakan pionir dari strategi penguatan citra kendaraan penumpang Suzuki tersebut sejak peluncurannya pada 2012 silam.
Rifkie mengungkapkan saat ini aktivitas bisnis Suzuki di Indonesia kini komposisinya 55 persen dari lini kendaraan penumpang dan 45 persen dari lini kendaraan niaga.
"Dulu sebelum Ertiga masuk, kendaraan niaga itu mencapai 70 persen," ujarnya.
Semenjak kehadiran Ertiga pada 2012 silam, Rifkie menyatakan ada perubahan citra di mata pasar yang melihat mobil keluarga sebagai sesuatu yang kini diasosiasikan terhadap merek Suzuki.
Jadi kalau ditanya Suzuki, oh family car karen dia tahu cuma Ertiga, nah dengan adanya imgae yang sudah berubah ini kita manfaatkan lagi seperti peluncuran Swift, Celerio, Ciaz, terus juga terakhir kita luncurkan S-Cross dan Ignis.
"Sekarang kalau ditanya Suzuki, orang menyebut 'oh family car' sebab dia tahu ada Ertiga," kata Rifkie.
"Nah citra yang berubah ini kami manfaatkan lagi lebih lanjut dengan meluncurkan kendaraan penumpang lain, seperti Swift, Celerio, Karimun Wagon R, Ciaz, SX4 S-Cross dan sekarang Ignis," ujarnya.
Suzuki mengindikasikan masih memiliki dua agenda peluncuran produk baru lagi pada semester kedua 2017, yang enggan disebutkan secara spesifik.
Disinyalir, salah satunya mereka bakal memperkenalkan versi perubahan minor dari Karimun Wagon R.
Beberapa mobil lain yang sempat dipamerkan dalam ajang namun belum diluncurkan adalah Baleno Hatchback dan Jimny.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017