Menanggapi hal itu, Manajer Departemen Hubungan Masyarakat Mercedes-Benz Indonesia, Dennis Kadaruskan, memastikan bahwa pihaknya akan selalu memberikan layanan terbaik untuk pengecekan maupun perawatan mobil terkait.
"Kendaraan tersebut sudah dapat dilakukan pengecekan dan analisa oleh diler resmi Mercedes-Benz yang memberikan layanan terbaik dengan kualitas tertinggi yang bisa didapatkan dari Mercedes-Benz," kata Dennis saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Rabu.
"Mercedes-Benz selalu melakukan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan setianya, baik itu perorangan, perusahaan maupun kepresidenan, namun dengan kendaraan khusus seperti Mercedes-Benz S600 Guard pasti ada layanan khusus terhadap produknya," ujarnya menambahkan.
(baca juga: Istana: mobil RI-1 mogok karena faktor umur)
Di sisi lain, Dennis juga menilai anggapan bahwa usia pakai mobil yang sudah memasuki 10 tahun sebagai faktor utama permasalahan kerap mogoknya mobil kepresidenan tersebut.
Terlebih, biasanya dalam proses pembelian, pihak Mercedes-Benz biasanya sudah menjadwalkan perawatan berkala rutin yang disusun demi mendapatkan kondisi kendaraan terbaik serta keselamatan dan kenyamanan optimal bagi pemilik, penumpang dan pengemudi mobil.
"Umumnya Mercedes-Benz akan menjadwalkan perawatan berkala yang disarankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
"Dan apakah itu faktor umur, sebetulnya untuk kendaraan Mercedes-Benz kami tidak pernah membatasi usia. Bukan usia yang jadi faktor," ujar Dennis menambahkan.
Sebelumnya, pada saat Presiden Jokowi melakukan kegiatan dinas di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3) lalu, mobil dinas kepresidenan Mercedes-Benz S600 Guard keluaran tahun 2007 yang dibawa dari Jakarta sempat mengalami mogok dalam perjalanan menuju Desa Jungkat.
Sementara Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengungkapkan masalah kemogokan mobil tersebut bukan kali pertama, sebelumnya juga pernah terjadi dalam perjalanan dinas ke Banjarnegara dan Ponorogo.
(baca juga: Presiden Jokowi tolak beli mobil baru, meski kerap mogok)
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017