Jakarta (ANTARA News) - Model Ferrari four-seater terbaru, yaitu Ferrari GTC4Lusso melakukan debut untuk pertama kalinya di kawasan Far East pada sebuah acara peluncuran khusus di Tokyo, Jepang, dari tanggal 10-12 Mei 2016.
"Kami sangat berbahagia dapat menyelenggarakan premier Far East GTC4Lusso di Tokyo. Jepang adalah pasar yang penting, dan tahun ini juga menandakan tahun ke-50 kami berkiprah di sini," kata CEO dari Ferrari kawasan Far East dan Middle East, Dieter Knechtel, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News dari Jakarta, Selasa.
"GTC4Lusso adalah satu-satunya mobil GT yang memiliki tingkat kinerja yang istimewa, dan fleksibilitasnya meyakinkan saya bahwa GTC4Lusso akan sangat populer di sini, sebagaimana telah dibuktikannya pada pasar-pasar lain sekelasnya," tambahnya.
Lusso memiliki makna kemewahan dalam Bahasa Italia dan dengan adanya sistem pengendalian baru yang revolusioner yang menggabungkan sistem penggerak empat roda dan sistem kemudi empat roda, GTC4Lusso diklaim sebagai yang terbaik di kelasnya di antara seluruh ukuran standar performa.
Mobil yang berkelas tinggi itu diperkenalkan pada sebuah lokasi yang dihias bagaikan palazzo Itali disertai pertunjukan akrobat udara di hadapan sekitar 200 tamu yang diundang ke acara eksklusif tersebut.
Pintu masuk ke pesta itu dihias dengan display dari dua Ferrari klasik. Sebuah 330GTC (1966) dan sebuah 250 GT Berlinetta Lusso (1963) mengingatkan kepada yang hadir akan sejarah panjang Ferrari dengan model-model GT dan nama GTC4Lusso merujuk kepada mobil-mobil four-seater legendaris terdahulu.
Sistem 4RM-S (sistem penggerak empat roda dengan sistem kemudi empat roda) dari model eksklusif ini menghantarkan kinerja yang sangat baik pada kondisi mengemudi apapun, dari gunung bersalju hingga jalan-jalan di perkotaan.
Selain itu, GTC4Lusso dengan desain rem tembak juga dinilai tertinggi bagi fleksibilitas dan nilai sporty-nya, yang menjadikannya sebuah Ferrari yang dapat dikemudikan di manapun dan kapanpun.
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016