"Sampai saat ini indennya masih 1-2 bulan," kata Wakil Presdir TAM Henry Tanoto, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan dari prediksi permintaan sekitar 4.000 unit per bulan, SPK (surat pemesanan kendaraan) All New Kijang Innova menembus angka 7.000 unit per bulan.
"Inden terlama tergantung pada tipe kendaraan," ujar Henry.
Diakuinya seperti prediksi awal permintaan terbesar atau lebih dari 50 persen tipe G bensin. Namun inden terbanyak adalah All New Kijang Innova tipe Q diesel dengan transmisi otomatik.
"Permintaannya di atas prediksi," kata Henry.
Dari 30.000 unit permintaan yang telah masuk ke TAM, lanjut dia, baru 20.000 unit All New Kijang Innova yang dikirim ke pelanggan.
Menurut Henry, permintaan yang tinggi tersebut tidak lepas dari perubahaan masif pada eksterior dan interior, serta teknologi mesin diesel terbaru yang dirilis Toyota pada model MPV (multi-purpose vehicle) ber-DNA Toyota Kijang yang dibuat sesuai selera pasar Indonesia itu.
"Mesin dan produknya di atas ekspektasi pelanggan," ujar Henry.
Hal itu pula yang membuat penjualan Toyota Kijang Innova naik 59 persen pada Januari-Pebruari 2016 menjadi 11.139 unit dibandingkan periode yang sama 2015 sebanyak 7.004 unit.
"Kondisi pasar otomotif secara keseluruhan masih menantang, namun kami optimistis akan ada pertumbuhan tahun ini," kata Henry yang memprediksi pangsa pasar Toyota bakal naik dari 31,6 persen menjadi sekitar 32 persen sampai akhir tahun 2016.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016